Maret, Kasus DBD Tangsel Tertinggi

Maret, Kasus DBD Tangsel Tertinggi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT - Selama 2025 telah terjadi ratusan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangsel. Setidaknya telah terjadi 557 kasus DBD yang terjadi sejak 1 Januari 2025 hingga 22 Oktober 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, sampai 22 Oktober 2025 telah terjadi 557 kasus DBD yang tersebar di 7 kecamatan. ”Hampir 10 bulan telah terjadi 557 kasus DBD,” ujarnya, Rabu, 22 Oktober 2025.

Allin menambahkan, 557 kasus DBD tersebut terbagi selama 10 bulan. Yakni, pada Januari 2024 terjadi 99 kasus DBD, Februari 67 kasus, Maret 142 kasus, April 57 kasus, Mei 50 kasus, Juni 53 kasus, Juli 54 kasus, Agustus 70 kasus dan September 40. ”Sedangkan Oktober sampai tanggal 22 telah terjadi 24 kasus DBD,” tambahnya.

Menurutnya, kasus DBD tertinggi terjadi pada Maret lalu. Hal tersebut terjadi lantaran pada Maret terjadi curah hujan yang tinggi atau musim penghujan.

Dimana genangan air dan sampah memicu berkembang-biaknya nyamuk pembawa virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan Aedes Albopictus. 

”Jenis nyamuk ini mudah berkembang biak digenangan air, terutama wadah atau tempat penampungan air. Inilah yang menyebabkan kasus DBD sering kali terjadi selama musim penghujan,” jelasnya.

Menurutnya, untuk mencegah penyakit DBD pihaknya telah berupaya melakukan upaya pemberantasan. Salah satunya mengajak masyarakat mengadakan gerakan Jumantik di rumahnya masing-masing.

Wanita berkerudung tersebut mengaku, penyakit DBD bisa menyerang siapa saja namun, kembali lagi kepada kekebalan tubuh masing-masing. ”Selain melakukan PSN kita juga harus menjaga kekebalan tubuh kita agar tetap baik, makan makanan bergizi, olahraga, perilaku hidup dan sehat,” tuturnya.

”Berdasarkan penyelidikan, pada saat pemeriksaan dirumah dan ditemukan jentik maka diasumsukan orang ini kena DBD di rumah. Kalau tidak ada jentik di rumah kemungkinan kena di luar baik tempat kerja dan lainnya,” tuturnya.

Allin mengungkapkan, di wilayahnya pada 2022 terjadi 756 kasus DBD, 2023 terjadi 420 kasus dan 2024 terjadi 754 kasus DBD. ”Semoga kasus DBD di Tangsel sampai akhir tahun tidak bertambah,” tutupnya. (bud)

Sumber: