Selama Relokasi, Kebutuhan 102 Jiwa Terdampak Radioaktif Cesium-137 Dijamin

MEMBERIKAN BANTUAN : Sekda Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana bersama Kepala Dinsos Kabupaten Serang Yadi Priyadi dan Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko memberikan, bantuan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada warga terdampak Radioaktif Cesium 137, di Puskesm-(Agung Gumelar/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menjamin, seluruh kebutuhan warga terdampak Radioaktif Cesium 137, selama satu bulan relokasi berlangsung.
Kebutuhan warga yang didapatkan yaitu, dana sosial sebesar Rp5 juta per KK, bantuan sembako, rumah tinggal sementara yang dilengkapi tempat tidur, alat masak, hingga pakaian dan seragam sekolah anaknya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, ada 30 KK dengan 102 jiwa yang direlokasi dari lokasi Radioaktif Cesium 137, dilakukan secara bertahap yang diawali dari 19 KK dengan 64 jiwa dan sisanya dilakukan hari ini, Kamis (23/10).
Seluruh warga sudah direlokasi pada tahap awal ini, ke rumah kontrakan sementara selama satu bula, yang lokasinya tidak jauh dari titik Radioaktif Cesium 137. ”Relokasi dilakukan bertahap, diawali hari ini (kemarin,red) ada 19 KK dengan 64 jiwa, sudah direlokasi lokasinya tidak jauh dari rumah mereka. Relokasi ini hanya satu bulan, tapi kalau kata tim ahli dekontaminasi sudah selesai satu atau minggu, mereka boleh pulang ke rumah,” katanya kepada wartawan di Puskesmas Cikande, Kecamatan Cikande, Rabu (22/10).
Zaldi mengatakan, seluruh warga yang terdampak dijamin kebutuhan sehari-harinya, karena mereka diberikan bantuan berupa, sembako, pakaian dan seragam sekolah, rumah tinggal sementara disertai kasur bantal, kipas angin, alat masak.
Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan dana sosial sebesar Rp5 juta per KK untuk keperluan selama relokasi.”Kita jamin seluruh kebutuhannya, bahkan uang pun kita kasih sebesar Rp5 juta per KK, agar mereka bisa tinggal dengan nyaman dan tenang. Sudah kita berikan semuanya, dan mereka juga sudah direlokasi ke rumah sementara,” ujarnya.
Bantuan ini diberikan, kata Zaldi, karena ketika meninggalkan rumahnya diintruksikan tidak boleh membawa barang apapun, karena dikhawatirkan barang dirumahnya telah terpapar Radioaktif Cesium 137.
Saat ini tim ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan Kementrian Lingkuhan Hidup (KLH), sedang melakukan dekontaminasi terhadap Radioaktif Cesium 137, dan warga yang terdampak diharapkan tidak kembali terlebih dahulu ke rumahnya sebelum dinyatakan bersih total. ”Jangan sampai mereka kembali lagi dulu ke rumahnya, karena tim ahli ini sedang melakukan pembersihan ke tempat-tempat yang terkontaminasi di baik dalam rumah maupun di sekitarnya. Sehingga, kita berikan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari mereka selama relokasi ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian mengatakan, dana sosial sebesar Rp5 juta yang diberikan per KK ini berasal dari APBD Kabupaten Serang. Uang ini digunakan, untuk membantu kebutuhan rumah tangga warga terdampak Radioaktif Cesium 137, supaya selama masa relokasi bisa terpenuhi segala kebutuhan sehari-harinya. ”Kita juga berikan bantuan sembako, alat masak, kasur berikut bantal, kipas angin, dan lainnya, selama masa relokasi satu bulan ini. Total seluruh warga 30 KK dengan 102 jiwa, dilakukan bertahap diawali sekarang 19 KK dengan 64 jiwa, sisanya besok Kamis,” katanya.
Salah satu warga terdampak Radioaktif Cesium 137 bernama Dawiyah (37) mengatakan, sebelum direlokasi semua warga yang terdampak dilakukan pemeriksaan, dengan dicek darah dan discreening ke seluruh tubuh hingga pakaian yang dikenakan dan alas kaki seperti sandal dan sepatu. Dari hasil dari pemeriksaan, tidak ada satupun warga yang akan direlokasi terpapar Radioaktif Cesium 137.
”Periksa cek darah, pakaian juga seperti baju celana, sampai ke sendal saya juga diperiksa takut nempel radioaktifnya, Alhamdulillah hasilnya bagus semua. Tadi pemeriksaannya tidak lama, mulainya jam 9 tidak ada yang terpapar radioaktif,” katanya.
Dawiyah asal Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, mengaku, tidak mengetahui bahwa ada Radioaktif Cesium 137 di sekitar rumahnya, karena sebelumnya tidak ada sosialisasi yang dilakukan.
Dirinya baru mengetahui Radioaktif Cesium 137 ini, sejak adanya petugas datang ke rumahnya untuk melakukan pengecekan Radioaktif Cesium 137, dan diminta untuk pindah atau direlokasi.”Tadinya saya tidak tau apa itu radioaktif, tiba-tiba ada petugas yang datang ngecek ke rumah saya katanya ada radioaktif nya. Saya juga tidak tau bahayanya apa, karena saya dan suami dan anak saya tidak kerasa apa-apa dan gejala-gejala juga tidak ada seperti biasa aja,” ujarnya.
Dikatakan Dawiyah, jarak rumahnya ke titik Radioaktif Cesium 137 berada lumayan jauh, namun tetap diperiksa dan diminta untuk relokasi ke tempat yang lebih aman.
Sumber: