Seminggu Selesai Dibangun, Proyek Rp198 Juta P3-TGAI Roboh

Proyek irigasi di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak roboh, padahal baru selesai dibangun pekan lalu. (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Proyek pembangunan irigasi pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak yang belum lama selesai dan diresmikan, roboh. Hal itu diduga akibat pengerjaan asal jadi alias tidak sesuai spesifikasi.
Bahkan, sejumlah masyarakat mengunggah di media sosial hingga viral. Dalam unggahannya masyarakat mengaku prihatin atas kondisi bangunan irigasi yang baru saja diresmikan sudah ambruk. Warga menuding proyek tersebut dikerjakan asal jadi hingga merugikan petani.
"Beginilah kondisi bangunan irigasi program P3-TGAI senilai Rp 195 juta di Kampung Cibiuk, Desa Bojongmanik, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten yang dibangun asal jadi saja," kata Aan, warga Desa Bojongmanik, Senin (20/10).
Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang diunggah akun TikTok @orangbiasatanpagelar, tampak tembok irigasi roboh dan material bangunan berserakan di tengah sawah.
Pengunggah video menyebutkan, bangunan tersebut baru diresmikan namun sudah rusak.
“Diduga fondasinya tidak digali ke bawah, cuma ditempel saja. Makanya roboh dan tergerus ke sawah,"ujarnya.
Warga menilai proyek irigasi itu tidak bermanfaat dan merugikan petani yang sangat membutuhkan aliran air untuk sawah mereka.
Mereka juga mendesak Ketua Kelompok Pelaksana Manik Jaya agar bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan. “Kasihan para petani, anggaran pemerintah terbuang sia-sia.” paparnya.
Sementara itu, Camat Bojongmanik, Ujang Suhariman mengaku, telah menindaklanjuti robohnya bangunan irigasi program P3-TGAI yang dibangun beberapa hari lalu oleh kelompok tani di Desa Bojongmanik.
Menurut Ujang, pihaknya langsung menindaklanjuti informasi ini dengan turun ke lapangan dan memanggil masyarakat atau kelompok tani yang mengerjakan program P3-TGAI ini.
"Iya memang benar kondisi irigasi roboh dan kami telah meminta kelompok tani yang mendapatkan program tersebut bertanggungjawab, walau beberapa hari lalu telah diserahterimakan kepada pemerintah desa setempat," katanya melalui sambungan telepon.
Menurutnya, saat ini kelompok tani Desa Bojongmanik sedang melakukan perbaikan terhadap irigasi yang roboh, sebagai tanggungjawab yang mendapatkan program.
"Kami melihat material bangunan sesuai spesifikasi, mungkin cuma kurang dalam saja menggali tanahnya, sehingga roboh, tidak kuat menahan beban," ujarnya.
Ujang menegaskan, dirinya akan melakukan pengawasan langsung, agar program yang masuk ke wilayahnya tidak bermasalah dan kebermanfaatannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Karena P3-TGAI ini sebuah program padat karya tunai dari Kementerian PUPR untuk memperbaiki, merehabilitasi, atau meningkatkan jaringan irigasi di tingkat desa dengan melibatkan partisipasi aktif kelompok tani.
Sumber: