Gubernur Cegah Rentenir dan Pinjol Ilegal

Gubernur Cegah Rentenir dan Pinjol Ilegal

MENGIKUTI: Gubernur Banten Andra Soni mengikuti Rakornas TPAKD di Jakarta, Jumat (10/10).--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Gubernur Banten Andra Soni menyerukan pentingnya pemerataan akses keuangan yang berkeadilan di seluruh wilayah Banten. Langkah ini ditekankan se­bagai strategi utama peme­rintah daerah untuk mem­berantas praktik merugikan seperti pinjaman online (pin­jol) ilegal, rentenir, dan "bank emok."

"Kami berharap akses ke­uangan daerah di Provinsi Banten bisa merata untuk menumbuhkan ekonomi. Ini adalah cara kita memberikan layanan keuangan yang adil bagi seluruh masyarakat," katanya usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (Rakornas TPAKD) di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, ketika ma­syarakat mendapatkan akses ke­uangan yang sehat dan berkeadilan, potensi mereka ter­jerat pinjol ilegal dan rentenir akan menurun drastis, sekaligus mendorong per­tumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.

Gubernur juga menyam­paikan apresiasi karena Kota Tangerang Selatan berhasil mendapatkan nominasi dalam kategori percepatan akses keuangan daerah di tingkat nasional.

"Alhamdulillah, salah satu wilayah kita, Kota Tangerang Selatan, mendapatkan no­minasi sebagai kabupaten kota percepatan akses ke­uangan daerah," ujarnya.

Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Rakornas TPAKD menjadi forum konsolidasi nasional sebagai wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat akses keuangan daerah.

Menurut Airlangga, inklusi keuangan merupakan indikator kunci bagi stabilitas ekonomi makro. Program-program TPAKD juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Melalui peran TPAKD, UMKM di daerah dapat lebih mudah mengakses pem­biayaan, terhindar dari praktik rentenir, serta mendukung program satu keluarga satu rekening dan satu pelajar satu rekening," katanya. 

Sementara itu, Wakil Men­teri Dalam Negeri Ahmad Wiyagus menekankan pen­ting­nya kolaborasi dan sinergi TPAKD sebagai wujud keber­samaan dalam membangun Indonesia. Kolaborasi dan sinergitas tersebut menu­rutnya dapat mendorong pemerataan akses keuangan dan pembangunan, menciptakan kemandirian, serta mewujudkan keadilan sosial. TPAKD juga berperan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

"Kolaborasi dan sinergitas menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kepala daerah agar memanfaatkan TPKAD dalam mendorong perekonomian daerah," katanya. (mam)

Sumber: