Tiket Bisa Dibeli Pakai Sampah, Pemkot Buka Wisata Perahu Cisadane

Warga Kota Tangerang saat menikmati wisata Kapal Katamaran di Sungai Cisadane dengan menukarkan sampah bernilai ekonomi.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Bagi masyarakat yang ingin menikmati wisata air di Sungai Cisadane cukup membawa sampah hasil pilahan yang memiliki nilai ekonomi minimal 3 kilogram dan minyak jelantah seberat 3 kilogram. Nantinya sampah tersebut dapat ditukar dengan tiket untuk menaiki Kapal Katamaran.
”Minimal 3 kilogram per orangnya kalau ingin naik Kapal Katamaran. Baik sampah botol plastik, kardus atau kertas lainnya, pokoknya jenis sampah yang ada nilai ekonominya,” ungkap Herman Felani selaku Ketua Umum Yayasan Jaringan Aktivisi Lingkungan Hidup Indonesia (JALHI LESTARI) saat dihubungi, Senin, 22 September 2025.
Herman mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemkot Tangerang membangun wisata air melalui program inovatif yaitu Green Innovation Sustainable. Lokasinya di Sungai Cisadane tepatnya di Dermaga KBP Pasar Baru, Jalan Berhias, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci.
Program ini diluncurkan guna membangun kesadaran masyarakat dalam memilah sampah rumah tangga dari hulu. Sebab, permasalahan sampah berdasarkan Undang-undang menjadi tanggung jawab masyarakat.
”Sebenarnya sampah itu tanggung jawab masyarakat, pemerintah hanya melakukan pengawasan dan memfasilitasi,” ungkap Herman.
Oleh karenanya, melalui program inovatif ini pihaknya berupaya menjadikan data tarik masyarakat untuk membangun kesadaran memilah sampah yang bernilai ekonomi dapat ditukarkan dengan tiket wisata air di Sungai Cisadane.
Dia menjelaskan, tujuan program Green Innovation Sustainable (Inovasi Hijau Berkelanjutan) untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan.
”Masyarakat sangat berperan dalam upaya mengurangi dampak lingkungan seperti melakukan pemilahan sampah tadi dan memanfaatkan sisa minyak goreng atau minyak jelantah, dan itu ada nilai ekonominya,” ujarnya
Dia menambahkan, program ini sebuah langkah nyata dalam mengatasi tantangan lingkungan, terutama pencemaran di sungai, menurutnya, melalui awak kapal Katamaran pihaknya pun memberikan edukasi terkait pemilahan sampah dari sumber menjadi bernilai.
”Perubahan besar itu harus dimulai dari partisipasi sederhana. Dengan menukar sampah, masyarakat tidak hanya berkontribusi langsung pada kebersihan lingkungan, tetapi juga bisa merasakan pengalaman wisata edukatif yang berbeda,” pungkasnya.
Saat ini, kata Herman, ketersediaan Kapal Katamaranter dapat tiga unit dengan kapasitas pengunjung 25 orang per kapal yang dapat dinikmati masyarakat dalam berwisata air di Sungai Cisadane.
”Kita sudah punya tiga unit Kapal Katamaran. Bagi masyarakat yang akan berwisata menaiki Kapal kami harus melakukan reservasi terlebih dahulu atau booking, mauu naik jam berapa kita siap,” pungkasnya.
”Kami ingin membuktikan bahwa menjaga alam bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” tutupnya.
Dia berharap, program inovatif ini dapat menjadi percontohan pengelolaan sampah berbasis partisipasi aktif masyarakat. (ziz)
Sumber: