Truk Tanah Senggol Pemotor Hingga Tewas

Truk Tanah Senggol Pemotor Hingga Tewas

Polisi mengamankan truk tronton bermuatan tanah yang melindas korban hingga meninggal dunia di Jalan Raya Cadas-Kukun, Kampung Kongsi Baru, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (23/10) malam. (Dok Polsek Rajeg for Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, RAJEG — Aufar Isyariqi (18), pengendara sepeda motor asal Pondok Sukatani Permai, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, tewas terlindas, Kamis (23/10) lalu.

Aufar tewas setelah motor yang ditumpanginya bersenggolan dengan truk tanah di Jalan Raya Cadas-Kukun, Kampung Kongsi Baru, Kecamatan Rajeg, sekitar pukul 22.00 WIB.

Kanit Laka Lantas Polresta Tangerang, Ipda Irruandy Aritonang, menuturkan, lokasi kecelakaan tepatnya di depan Warung Madura Kholis. Kecelakaan lalu lintas tersebut melibatkan sepeda motor Honda Beat warna hitam bernomor polisi B 4992 UDZ yang dikendarai korban, dengan truk tronton FAW warna putih bernomor polisi A 9526 TX yang dikemudikan Erdiansyah. Setelah kejadian, truk tronton bermuatan tanah itu sempat melarikan diri hingga akhirnya dapat diamankan.

“Korban mengalami luka terbuka di kepala dan tangan kiri hingga meninggal dunia di TKP,” jelas Irruandy.

Selanjutnya, korban dievakuasi ke RSUD Balaraja. Kemudian Erdiansyah dan truk diamankan ke Mapolsek Rajeg sebelum dibawa ke Mapolresta Tangerang, Tigaraksa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, kronologi kejadian bermula saat korban ingin membeli nasi goreng di sekitar TKP dengan mengendarai sepeda motor dari arah Kukun. Lalu, dari arah yang sama melintas truk tronton bermuatan tanah, dan karena tidak dapat mengendalikan kendaraannya, terjadilah benturan.

Saat diwawancarai Tangerang Ekspres di Mapolsek Rajeg, Cici (21), perempuan yang mengaku sebagai istri sopir Erdiansyah, mengaku saat kejadian sedang tidur dengan suaminya di belakang kursi pengemudi.

“Tiba-tiba, si Mul, kernet suami saya, bawa (truk) kenceng aja. Kan saya panik, saya tanya ke dia (Mul), kenapa lu? Gak apa-apa katanya. Lah bohong kata saya. Terus engga lama, suami saya disuruh bawa mobil. Eh engga lama dia turun, kabur. Jadi, semua orang ngira suami saya,” jelasnya, warga Kecamatan Kopok, Kabupaten Serang, Banten. (zky)

Sumber: