SDN Jambe I Tidak Terima MBG Selama PJJ

SDN Jambe I Tidak Terima MBG Selama PJJ

MBG: Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung, SDN Jambe I tidak menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) karena tidak ada siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Penerpan Pem­belajaran Jarak Jauh (PJJ) sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, membuat sekolah yang menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) kebingungan. Ini karena tidak ada siswa yang melakukan kegiatan belajar meng­ajar (KBM) di sekolah.

Seperti SDN Jambe I yang bi­ngung mendistribusikan MBG yang di­terima. Sejak, Senin (1/9/2025), pihak sekolah meminta kepada dapur MBG untuk tidak mengi­rimkan makanan ke sekolah itu selama PJJ berlangsung. Ini karena memang tidak ada siswa yang ma­suk ke sekolah sampai tanggal 4 September 2025.

Kepala SDN Jambe I Sumanta mengatakan, selama PJJ berlang­sung pihaknya meminta kepada dapur MBG untuk tidak mengirim dulu karena tidak ada kegiatan di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan imbauan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk memerintah­kan kegiatan belajar dengan cara PJJ.

”Selama PJJ berlangsung MBG tidak bisa di distribusikan ke siswa. Kalau tetap datang maka kami harus kirim kemana? Dan ini sudah saya sampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang saat rapat zoom tadi. Jadi selama PJJ tidak ada MBG yang datang,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (2/9).

Sumanta menambahkan, tidak mungkin pihak sekolah mengan­tarkan MBG ke rumah siswa. Un­tuk itu, ketimbang mubazir maka lebih baik diberhentikan sementara sampai PJJ selesai, dan MBG bisa dimulai kembali sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

”Masa kami juga yang harus antar ke rumah siswa, sedangkan jarak rumah siswa lumayan dari sekolah. Maka itu kami tidak mau ambil risiko makanan jadi basi karena tidak ada siswa. Lebih baik diliburkan dulu sampah sis­wa kembali masuk,” paparnya.

Ia menjelaskan, sejauh ini belum ada siswa yang keracunan atau menolak MBG. Semua siswa se­nang saat menerima MBG dan siswa selalu menghabiskan MBG yang mereka terima.

”Kalau PJJ begini bagaimana MBG bisa diterima siswa. Yang jelas, kami akan terima lagi setelah masuk dan aktif di sekolah. Kalau saat PJJ maka kami bingung dalam pendistribusiannya dan tidak mungkin kami antar ke rumah siswa itu akan membuang waktu kita dalam memberikan materi di PJJ,”tutupnya.(ran)

Sumber: