Disnaker Ajak Buruh dan Pengusaha Jaga Kondusivitas

Disnaker Ajak Buruh dan Pengusaha Jaga Kondusivitas

Dari kiri: Kepala Disnaker Kota Tangerang, Ujang Hendra, Ketua Apindo Kita Tangerang, Ismail dan Ketua Serikat Pekerja Kota Tangerang, Abu Bakar usai mengadakan rapat koordinasi menyikapi eskalasi sosial politik saat ini di Aula Kantor Disnaker Kota Tange-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Pemkot Ta­ngerang melalui Dinas Kete­nagakerjaaan (Disnaker) me­ngajak Serikat buruh dan pe­ngusaha dapat menjaga hu­bungan industrial tetap kon­dusif di tengah kondisi so­sial politik yang saat ini sedang bergejolak.

Kepala Disnaker Kota Ta­nge­rang, Ujang Hendra mengata­kan, pihaknya mengajak Serikat buruh dan pengusaha menge­depankan sikap musyawarah apabila terjadinya perselisihan. Hal itu guna menjaga iklim di Kota Tangerang tetap aman dan kondusif. Mengingat eska­lasi sosial politik saat ini yang tengah tidak baik.

Menurut Ujang, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha dalam menghadapi tantangan hubu­ngan industrial seperti perse­lisihan hak, PHK, dan tuntutan kesejahteraan.

“Mengingat eskalasi sosial politik saat ini, kami sengaja mengundang seluruh serikat pekerja yang diwakilkan oleh para pengurusnya, kemudian pihak pengusaha kita mengun­dang Apindo serta forum kepala personalia se-Tangerang Raya untuk mempererat kolaborasi ditengah kondisi perekonomian dan kondisi sosial politik saat ini,” kata Ujang kepada warta­wan usai pertemuan, Senin (1/9).

Pihaknya meminta seluruh pihak dapat menjaga iklim kon­dusifitas khususnya di Kota Tangerang. Mengingat kondisi sosial politik saat ini, Ujang meminta semua pihak terutama kaum buruh jika adanya perma­salahan tidak perlu turun ke jalan. Hal itu dapat diselesaikan dengan cara musyawarah se­cara mufakat.

Dia menegaskan, kaum buruh di Kota Tangerang agar tidak terprovokasi oleh pihak tidak bertanggungjawab yang mem­buat kegaduhan seperti di Ja­karta dan berbagai daerah lainnya. Sehingga berdampak pada iklim investasi.

“Warga buruh jangan terhasut dengan informasi yang sifatnya provokatif, kalau ada perma­salahan diharapkan menge­depankan dengan cara musya­rawah dalam mengambil ke­putusan di dalam dunia indus­trial ini. Sehingga iklim investasi di Kota Tangerang tidak ter­ganggu,” tegasnya.

Ujang menuturkan, hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak terkait atau yang berkepentingan atas pro­ses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Hu­bungan industrial ini harus diciptakan, selain menjaga har­monisasi juga agar perusa­haan dapat terus meningkatkan pro­duktivitasnya. Sehingga kesejahteraan semua pihak terkait dalam perusahaan ter­sebut juga dapat meningkat. 

“Tadi juga ada beberapa ke­luhan yang kita coba selesaikan secara musyawarah agar tidak turun ke jalan. Masukan-ma­sukan dari buruh di beberapa perusahaan tadi nanti kita akan tindaklanjuti. Sehingga kondisi iklim investasi dan dunia in­dustri di kota Tangerang tetap kondusif dan dapat berjalan sesuai harapan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Kota Tangerang, Abu Bakar mengatakan, pihaknya mendukung penuh memba­ngun sinergitas dengan pengu­saha dan pemerintah. 

“Kami dari perwakilan buruh tetap menjalin sinergitas de­ngan Pemkot Tangerang dan pengusaha, sehingga kota yang kita cintai ini tetap benar-benar aman dan kondusif,” kata Abu Bakar.

Namun demikian, Abu Bakar menyebut masih ada beberapa perusahaan di Kota Tangerang yang tidak mematuhi aturan pemerintah. Oleh karenanya dia mendorong seluruh peru­sahaan di Kota Tangerang dapat mematuhi peraturan peme­rintah agar buruh yang bekerja di perusahaan tidak merasa dirugikan.

“Kami menyoroti ada bebe­rapa perusahaan yang masih belum mengikuti kebijakan atau peraturan pemerintah. Komitmen kami bersama buruh tetap menjaga investasi di Kota Tangerang ini tetap lebih baik. Maka itu, perusahaan juga ha­rus mematuhi aturan peme­rintah,” tegasnya.

Ketua DPK Asosiasi Pengu­saha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang, Ismail menyam­paikan, pihaknya mengapresiasi bah­wa Kota Tangerang tetap dalam kondisi kondusif meski eskalasi sosial politik nasional tengah bergejolak.

Sumber: