Bantuan Revitalisasi SMA/SMK Diduga Disalahgunakan

Bantuan Revitalisasi SMA/SMK Diduga Disalahgunakan

Gedung kantor KCD pendidikan dan kebudayaan wilayah Lebak berada di jalan Ir Juanda, Kamis (21/8). (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Bantuan revitalisasi yang bersumber dari APBN 2025 untuk SMA/SMK Negeri di Kabupaten Lebak, diduga di­salah gunakan oleh sejumlah sekolah penerima bantuan. 

Hal itu dikatakan Ahmad Hudori, Ketua Umum GAMMA (Gerakan Aksi Moral Mahasiswa), di Rangkasbitung, Kamis (21/8). 

“Kami sudah lakukan kajian, dan menemukan dugaan penyimpangan bantuan tersebut terjadi pada beberapa sekolah,” kata Ahmad Hudori. 

Menurut dia, hasil penelusuran bersama, bantuan revitalisasi diduga tidak dilaksanakan dengan mekanisme dan pedoman semestinya. Sehingga, pelaksanaannya tak sesuai spesifikasi dan rencana anggaran biaya (RAB).

“Kami mendapat informasi langsung dari pihak sekolah bahwa kegiatannya dipihak-ketigakan yang seharusnya swakelola. Dugaan lain ada beberapa sekolah yang sudah melakukan pekerjaan sebelum anggaran disetujui pemerintah,” terang dia. 

Atas temuan-temuan tersebut, dia mendesak pemerintah memberikan sanksi kepada sekolah yang tidak me­laksanakan sesuai mekanisme, juklak dan juknis.

“Sanksi tegas harus diberikan kepada sekolah penerima bantuan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai mekanisme pedoman. Maka kami minta bangunan yang sudah berdiri atau direhab supaya dibongkar karena tidak sesuai spesifikasi dan RAB. Dan ini terindikasi merugikan ke­­uangan negara,” jelas Hudori.

Dugaan penyimpangan pa­da bantuan tersebut, lanjut Hudori, akan ia sampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Insya Allah kami juga akan laporkan temuan ini ke pihak aparat penegak hukum,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, kantor cabang dinas (KCD) Pendidikan dan kebudayaan Banten wilayah Lebak, Gugun, saat dikonfirmasi mengaku bantuan revitalisasi untuk SMA/SMK merupakan bantuan langsung dari pusat, dan bantuannya langsung diterima oleh sekolah masing-masing. 

“Bahkan pelaksanaan program bantuannya juga dilaksanakan swadaya oleh sekolah, tanpa ikut campur tangan KCD,” paparnya. 

Dikatakan dia, adapun sekolah yang mendapatkan bantuan revitalisasi tahun 2025 ini SMA sebanyak 10 sekolah dan SMK sebanyak 9 sekolah. 

“Bantuan yang diterima sekolah diberikan sesuai progres pembangunan yang selesai dan besaran bantuan berpariatif, mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 3 miliar,” ucapnya.(fad)

Sumber: