Kehebatan Kapal Perang SSV Buatan PT PAL

Kehebatan Kapal Perang SSV Buatan PT PAL

Dalam berbagai review di jurnal teknologi kapal perang, SSV adalah salah satu yang terbaik di kelas kapal loading dock dengan panjang 125 meter. Pembuatan SSV oleh PT PAL tidak lepas dari transfer of technology (ToT) dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding. Itu adalah perusahaan galangan kapal terbesar di Belanda. Dalam ToT tersebut, Indonesia belajar membuat kapal jenis landing platform dock (LPD) 125 meter Hasilnya, kapal dikirim September tahun lalu.

SSV yang kini tengah dikerjakan dan akan dikirim bulan ini ke Filipina adalah pesanan kedua. Pesanan pertama diserahterimakan pada September 2016. Kapal itu telah digunakan angkatan laut Filipina dan diberi nama BRP Tarlac-601. Sementara itu, kapal kedua yang segera dikirim diberi nama Davao Del Sur-602.

Beberapa kehebatan kapal buatan Indonesia ini adalah mampu memuat 3 helikopter, 4 tank amfibi, 5 truk, ambulans, dan jip. Selain itu, tingkat keseimbangannya cukup tinggi. Pada saat melaju kecepatan penuh (16 knot), lalu mesin di-nol-kan tiba-tiba, kapal tetap melaju lurus. Tidak oleng atau berbelok. Kemampuan itu jarang dimiliki kapal lain.

Tak cukup sampai di situ, kapal SSV buatan PT PAL itu mampu beroperasi nonstop 30 hari di laut.

Salah seorang petinggi di PT PAL memberikan penjelasan kepada Jawa Pos bahwa SSV adalah salah satu capaian terting­gi Indonesia dalam industri kapal perang. Karena itu, sangat disayangkan masalah suap menyertai pengerjaannya. "Semoga saja ini tidak mengganggu produksi kapal-kapal lain yang tengah kami kerjakan," harapnya.

Sumber itu menjelaskan, proses pengerjaan SSV pertama dan kedua berbeda. Untuk kapal pertama, semua bagian dibuat bersa­maan. Mulai rangka, badan, hingga interior kapal. Kapal akhirnya diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Dari proses tersebut, tim mempelajari banyak hal. Salah satunya, pembuatan kapal bisa lebih singkat dengan pola produksi yang berbeda. Yaitu, bagian kapal dibagi menjadi enam zona. Setiap zona dikerjakan oleh orang berbeda. Mereka berfokus pada bagian yang ditugaskan di tim tersebut. Pengerjaan di masing-masing zona selesai hampir bersamaan.

Tahap selanjutnya adalah merakit hasil pengerjaan di masing-masing zona. Sumber tersebut menambahkan, total bagian dari enam zona itu mencapai 111 bagian. Misalnya, bagian geladak bawah, kamar mesin, geladak heli, buritan, haluan, ruang kemudi, dan pusat informasi tempur.

Pengerjaan masing-masing bagian itu tidak mudah. Dibutuhkan waktu dan kesabaran. Bagian tersulit adalah memadukan sistem navigasi dan persenjataan yang dioperasikan dengan menggunakan komputer. Salah penempatan bisa berakibat fatal.

Dengan konsep zona, kapal bisa selesai lebih cepat. Praktis, SSV kedua diselesaikan dalam waktu setahun. Separo dari waktu yang dibutuhkan dengan pola pengerjaan kapal pertama. Total, ada 500 orang yang dilibatkan untuk membuat setiap kapal tersebut. (riq/c6/ang)

Sumber: