Gubernur Warning Dindikbud, Usia Bangunan Baru 3 Tahun, Plafon SMKN 8 Kota Tangsel Jebol

Plafon di salah satu ruang kelas SMKN 8 Kota Tangsel jebol akibat tetesan air hujan dari kualitas atap yang buru.Padahal bangunan SMKN 8 Kota Tangsel baru berusia 3 tahun, selesai dibangun pada 2022.--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Gubernur Banten Andra Soni mengaku terkejut saat mendapat informasi dua tahun ratusan siswa dan siswi SMKN 8 Kota Tangsel harus belajar di lantai, karena tidak memiliki meja dan kursi.
Ia langsung me-warning Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten. Ia menyayangkan kondisi siswa yang belajar di lantai. Apalagi kondisinya ini sudah berjalan sejak 2023 lalu.
Andra mengaku baru mendapatkan laporan tersebut kemarin, Selasa (29/7). "Nanti saya akan datang, itu yang saya akan tindaklanjuti apalagi itu sekolah sudah dua tahun seperti itu," ungkapnya, saat ditemui wartawan di KP3B, Kota Serang, Rabu (30/7).
Andra menegaskan, kondisi sekolah yang luput perhatian harus menjadi atensi khusus Dindikbud Banten. Sebab setiap sekolah harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Termasuk dengan mebeler yang menjadi fasilitas penting dalam pelaksanaan belajar mengajar setiap hari.
"Ini yang perlu jadi perhatian Dindikbud. Sekolah itu harus siap (sarana prasarana-red), bagaimana mau belajar kalau belajarnya di lantai. Padahal Provinsi Banten punya anggaran yang cukup untuk itu," tuturnya.
"Maka strategi pengadaan mebeler harus sesuai dengan yang dibutuhkan," tuturnya.
Andra secara tegas meminta Dindikbud Banten untuk melaporkan kondisi setiap sekolah, SMAN maupun SMKN yang ada di Banten. Hal ini dilakukan buntut atas adanya ratusan siswa di SMKN 8 Kota Tangsel yang belajar di lantai tanpa menggunakan meja dan kursi sebagai alat penunjang belajar.
Andra mengatakan, laporan yang dibuat Dindikbud Banten itu nantinya bisa memberikan gambaran yang akurat tentang keadaan sekolah demi perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta untuk menangani berbagai permasalahan.
"Saya sudah tugaskan Plt (Plt Kadindikbud) untuk mendata, dan menginformasikan kondisi setiap sekolah baik yang baru dibangun, yang akan dibangun, maupun yang telah lama dibangun. Jadi kondisi toilet dan sebagainya," katanya.
Ia menegaskan, kondisi sekolah yang belum siap untuk melakukan proses belajar mengajar seperti di SMKN 8 jangan pernah terulang. Terlebih sudah dua tahun sekolah tersebut berjalan namun belum di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang mumpuni.
"Perlu menjadi perhatian dindik, sekolah itu harus siap bagaimana mau belajar kalau belajarnya di lantai," ungkapnya.
Menurut Andra, mebeler tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar siswa. Maka dari itu pihaknya akan terus melakukan percepatan pembangunan. Salah satunya lewat aduan atau laporan dari masyarakat agar dapat segera ditindaklanjuti.
"Jadi harus ada percepatan yang dilakukan bareng-bareng. Saya terima kasih atas masukan teman-teman media, masyarakat, dan mohon di informasikan agar bisa ditindaklanjuti bersama," tuturnya.
Dikatakan mantan Ketua DPRD Banten, saat ini pihaknya telah mengirim mebeler untuk SMKN 8 Kota Tangsel. Meski begitu kebutuhannya belum mencukupi, dan akan ditindaklanjuti agar dapat memenuhi kebutuhan yang tentunya dengan kondisi yang layak.
Sumber: