Karang Taruna Mauk Timur Gelar Aksi Penolakan Dump Truk yang Langgar Jam Operasional

Karang Taruna Mauk Timur Gelar Aksi Penolakan Dump Truk yang Langgar Jam Operasional

Karang Taruna Mauk Timur gelar aksi penolakan dump truk yang langgar jam operasional, di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin. Awalnya, masyarakat berkumpul di depan toko Ria Busana.--

Setelah sejumlah perwakilan masa selesai berorasi, akhirnya unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Mauk, yang diwakili Kapolsek Mauk AKP Kudratullah, Sekretaris Kecamatan Mauk Saepul dan Bati Tuud Koramil Mauk Peltu Arif Bedi, mengajak perwakilan masa beraudiensi di aula lantai 2 kantor kecamatan setempat.

 

Tak berbeda jauh dengan tuntutannya saat berorasi, Roji saat beraudiensi menyampaikan tuntutan antara lain soal penertiban dump truk tanah pasir dan batu yang beroperasi di luar jam operasional, penyelesaian kemacetan dan menjaga kondisifitas lalulintas di Kecamatan Mauk.

 

Di tempat yang sama, Wakil Kepala SMAN 2 Kabupaten Tangerang Bidang Kesiswaan Rahmatullah menyampaikan, pemerintah daerah sudah mengatur jam operasional dump truk tanah, pasir dan batu, beroperasi dari jam 10 malam sampai 5 subuh atau selama 7 jam.

 

"Kalau kurang lama, (silahkan) tambah armada. 200 armada. 1.000 armada. Tapi berjalan sesuai dengan Perbup, selama Perbup belum dicabut, selama Perbup tidak ada yang ngerubah, maka itu yang kita jalankan (taati)," ujarnya.

 

Lalu menurutnya, "Kalau memang hukum harus dilanggar, kenapa kita harus ikuti hukum? kenapa kita harus ada penegak hukum? Maka tolong, pastikan jawaban itu, mobil (dump truk) yang sekarang berjalan, berjalan sesuai dengan Perbup yang ada di Kabupaten Tangerang. Kalau memang mau, mendadak, mendesak, urgent, ubah Perbup. Itu saja, kenapa mesti pusing,".

 

Sementara, salah seorang perwakilan pemuda Kelurahan Mauk Timur yang akrab disapa Asep, menunjukan bukti video kepada perwakilan Forkopimcam dan Dishub Kabupaten Tangerang, rekaman dump truk yang beroperasi di luar jam operasional.

 

"Sekarang kalau kita berbicara dengan kata-kata, mungkin omon-omon. Tapi sekarang saya membuktikan dengan video yang dimana truk itu keluar di luar dari jam operasional," ucapnya.

 

Iapun mengungkapkan keheranannya di hadapan perwakilan Forkopimcam Mauk, "Ketika di SMP (SMPN 1 Mauk), anak sekolah pada keluar. Di sini, padahal dekat dari Koramil, dari Polsek dan Kecamatan. Tapi, tidak ada yang namanya (petugas) keamanan. Di mana Polsek? Di mana Koramil? Engga ada samasekali yang mengatur lalulintas,".

Sumber: