Minim Anggaran Sebabkan Puluhan Ribu Warga Kota Serang Nganggur

Minim Anggaran Sebabkan Puluhan Ribu Warga Kota Serang Nganggur

Ratusan pelamar kerja saat menghadiri acara Rekrutmen Pencari Kerja, Di Gedung PKPRI, Kota Serang, Kamis (16/7/2016).-Een Amelia-

TANGERANGEKSPRES.ID - Jumlah Pengangguran atau warga yang tidak bekerja di Kota Serang mencapai puluhan ribu, hal ini dikarenakan minimnya anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

 

Adapun, tingginya angka pengangguran di Kota Serang diindikasi karena tidak mendukungnya anggaran yang sesuai dengan anggaran. Bahkan, setiap tahunnya penganggaran untuk penanggulangan pengangguran pada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang dinilai terlalu kecil.

 

Kepala Disnakertrans Kota Serang Moch Poppy Nofriadi mengatakan, permasalahan pengangguran berkaitan dengan besaran anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Apabila penganggaran besar, maka penurunan angka pengangguran akan lebih maksimal dengan inovasi serta program yang ada.

 

"Karena persoalan pengangguran ini berkaitan dengan anggaran. Anggaran di dinas kami ini tidak besar, dan paling tidak layak untuk bisa mengurangi angka pengangguran yang memang cukup tinggi di Banten," katanya, Selasa (16/7/2024).

 

Dia menyebutkan, dari jumlah pengangguran sekitar 27.125 warga yang menganggur, tahun ini hanya bisa memfasilitasi sebanyak 450 orang untuk mengikuti kegiatan Rekrutmen Pencari Kerja atau Job Fair yang diselenggarakan oleh Disnakertrans Kota Serang dan bekerja sama dengan 33 perusahaan. Sedangkan, Kota Serang berada di peringkat keempat se Provinsi Banten dengan angka pengangguran yang tinggi.

 

"Bisa dibayangkan dari 27.125 angka pengangguran sekarang, kegiatan job fair ini hanya diikuti oleh 450 orang. Tidak sampai lima persennya, harusnya minimal itu 10 persen, dan angka pengangguran di Kota Serang mencapai 7,45 persen, peringkat keempat di Provinsi Banten," ujarnya.

 

Dengan anggaran yang minim, menurut dia, akan sulit untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Serang, dengan jumlah lulusan sekolah yang setiap tahunnya meningkat, dan dimungkinkan terus bertambah angkanya. Sebab, penyumbang tertinggi pengangguran di daerah merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.

 

Sumber: