Warga Berpeluang Kerja dan Kuliah di Korsel

Warga Berpeluang Kerja dan Kuliah di Korsel

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menerima kunjungan perwakilan dari Korea Selatan di ruang kerjanya, Rabu (24/9). (PEMKOT SERANG FOR TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemkot Serang membuka peluang besar bagi warganya untuk bekerja dan melanjutkan pendidikan di Korea Selatan (Korsel). Mela­lui penjajakan kerja sama Sis­ter City, Kota Serang me­nar­getkan program ketena­gakerjaan dan pendidikan internasional yang dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya usia produktif.

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menjelaskan kerja sama ini tengah dirancang bersama salah satu kota di Korsel. Program yang dibahas mencakup pengiriman tenaga kerja melalui Lembaga Pela­tihan Kerja (LPK) dan pem­berian beasiswa pendidikan.

“Saat ini kita sedang mela­kukan penjajakan kerja sama Sister City dengan salah satu kota di Korea Selatan. Bentuk kerja samanya di bidang ke­tenagakerjaan dan pendidik­an. Jadi nanti warga Kota Serang akan dilatih melalui LPK, kemudian dikirim untuk bekerja di Korea. Selain itu, ada juga program pendidikan berupa beasiswa,” ujar Agis, usai menerima kunjungan dari Korsel di Puspemkot Serang, Rabu (24/9).

Menurutnya, proses kerja sama masih berada pada tahap penja­jakan. Pemkot masih menunggu persetujuan Ke­men­dagri serta penyelesai­an dokumen Letter of Agreement (LOA). 

“Prosesnya diperkirakan sekitar dua bulan. Targetnya, dalam enam bulan kerja sama ini sudah bisa berjalan, sehing­ga tahun depan bisa langsung running,” jelasnya.

Agis memaparkan, sektor yang paling dibutuhkan Korsel saat ini adalah tenaga perawat atau asisten perawat, serta kurir dan tenaga kebersihan. 

“Itu kebutuhan yang mereka sam­paikan. Tapi tidak menu­tup kemungkinan bidang lain terbuka di masa depan, ter­masuk investasi,” tambahnya.

Ia menegaskan, program ini bukanlah pertukaran te­naga kerja, melainkan pengi­riman tenaga kerja secara sistematis melalui mekanisme government to government (G2G) dalam bingkai Sister City. Selain Korsel, peluang serupa juga dibuka dengan Jepang yang membutuhkan hampir 100.000 tenaga kerja, khususnya di sektor perawat.

Target awal pengiriman tenaga kerja ditetapkan 300–500 orang, namun Korsel menantang Kota Serang untuk menyiapkan hingga 1.000 tenaga kerja per tahun.

Calon peserta diwajibkan memenuhi sejumlah per­syaratan. 

“Pertama, harus bisa bahasa Korea. Makanya akan ada pelatihan bahasa. Selain itu, mereka harus lolos tes kesehatan dan memiliki keterampilan sesuai bidang. Jadi tidak sembarangan, harus benar-benar siap,” terangnya.

Rencana pelatihan tenaga kerja akan dipusatkan di Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Serang. Pemerintah sudah berkoordinasi dengan pihak BBLKI, dan mereka menyatakan siap.

Pelatihan bahasa dipastikan akan difasilitasi, bahkan kemungkinan besar gratis. Biaya pemberangkatan tenaga kerja juga ditanggung oleh pihak Korea setelah peserta dinyatakan lolos seleksi dan pelatihan. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.

Asda I Kota Serang, Subagyo menilai kerja sama ini sejalan dengan visi Pemkot Serang dalam membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. 

Sumber: