Banyak Warga Belum Punya Buku Nikah, MUI Gelar Isbat Nikah Massal di Pakuhaji

Banyak Warga Belum Punya Buku Nikah, MUI Gelar Isbat Nikah Massal di Pakuhaji

MUI Pusat gelar isbat nikah massal, di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. --MUI Pusat-

TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 40 pasangan pengantin mengikuti Isbat nikah yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Gedung Serbaguna Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (12/7/2024). Kegiatan ini dihelat sebagai rangkaian agenda Milad ke 49 MUI.

 

Penanggung jawab Isbat Nikah Massal Milad ke-49 MUI Ferawati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kepastian hukum dari Pengadilan Agama, sehingga pernikahan yang dilakukan tercatat dalam dokumen negara.

 

"Kegiatan ini merupakan komitmen MUI dalam mempedulikan masyarakat, agar setiap warga negara mendapatkan dokumen pernikahan yang tercatat di dokumen negara. Dikarenakan memang banyaknya pernikahan yang belum tertera pada dokumen negara," kata Ferawati dilansir dari website resmi MUI pusat, Minggu (14/7/2024).

 

Selain itu dia juga mengatakan, setelah kegiatan ini maka status perkawinan mereka diakui secara hukum Negara dan berhak mendapatkan Akta Nikah yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama (KUA) ataupun tercatat resmi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di mana masyarakat tersebut berdomisili.

 

Rangkaian kegiatan Isbat Perkawinan Massal nantinya akan diselenggarakan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pelaksanaan sidang isbat perkawinan massal, dan akan dilanjutkan dengan tahap ke dua, yaitu pelaksanaan resepsi isbat perkawinan massal.

 

"Pada kegiatan Isbat Nikah massal ada dua tahap yang akan diselenggarakan, yang pertama adalah tahap sidang isbat yang diselenggarakan pada Jumat ini. Tahap kedua dalam kegiatan ini adalah pelaksanaan resepsi yang digelar di Gedung Serbaguna Kabupaten Tangerang, pada 21 Juli 2024 mendatang," jelasnya.

 

Lebih lanjut, Ferawati juga menjelaskan dalam pelaksaanaan Sidang Isbat Nikah Massal ini diikuti masyarakat Tangerang yang berasal dari tujuh desa dan juga satu kelurahan.

 

Sumber: