732 Balita di Kota Serang Terkena Stunting, Kecamatan Serang Terbanyak

732 Balita di Kota Serang Terkena Stunting, Kecamatan Serang Terbanyak

Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanudin saat diwawancarai oleh awak media.-Een Amelia-

"Tahun 2019 cukup tinggi, lalu turun tahun 2021 menjadi 23,4 persen. Namun, tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 23,8 persen, dan turun lagi tahun 2023 menjadi 22,3 persen," ujarnya.

 

Sementara untuk angkanya, kata dia, pada tahun 2020 jumlah anak stunting di Kota Serang sebanyak 2.799, kemudian turun menjadi 1.951 pada 2021 berdasarkan data dari elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). 

 

"Lalu turun kembali menjadi 1.536 pada 2022, dan tahun 2023 sebesar 1.214. Kemudian, turun lagi per Juni 2024 data terakhir sebanyak 732. Alhamdulillah turun terus," tuturnya.

 

Hasanudin menjelaskan, dalam ilmu kesehatan, anak yang terkena stunting memiliki beberapa kekurangan, terutama terhadap tumbuh kembang otak dan pertumbuhan fisik. 

 

"Jadi, kalau anak tanpa stunting isi otaknya padat. Kalau yang stunting kepadatan sel-sel otaknya itu kurang. Makanya diperbaiki dengan pemberian makanan tambahan," ucapnya.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, Pemerintah Kota Serang menargetkan 14 persen penurunan stunting untuk tahun 2024. Hal itu sesuai dengan target dan instruksi dari Pemerintah Pusat untuk seluruh daerah di Indonesia. 

 

"Target prevalansi penurunan stunting 2024 berdasarkan instruksi pemerintah pusat itu 14 persen. Mudah-mudahan tercapai," ujarnya. (*)

 

 

Sumber: