Mentan Kunjungi Serpong, Gencarkan Penggunaan Alsintan Terstandar
Mentan Pertanian Amran Sulaiman memberikan keterangan kepada awak media saat kunjungan di Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan) di Serpong, Rabu (12/6/2024).-Endang Sahroni/Tangerang Ekspres-
SERPONG,TANGERANGEKSPRES.ID – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan) di Serpong, Rabu (12/6/2024).
Kunjungan dilakukan guna menyukseskan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui optimalisasi lahan dan pompanisasi. Program itu terus digaungkan oleh Kementerian Pertanian sebagai langkah peningkatan produksi dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Amran menegaskan bahwa pompanisasi dan penggunan alat mesin pertanian (alsintan) merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino.
“El Nino belum berakhir, kemarau sudah datang, sehingga solusinya adalah pompanisasi, solusi tercepat adalah pompa dan oplah,” ungkap Amran.
Mentan melanjutkan bahwa Kementerian Pertanian sejak Maret telah melakukan pompanisasi. “Realisasi pengadaan pompa air untuk sawah saat ini sekitar 70% dan 30% masih dalam proses, dan akan kita selesaikan sebelum Agustus,” lanjutnya.
Untuk menunjang keberhasilan program ini, diperlukan pompa yang telah lolos uji dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. BBPSI Mektan sebagai salah satu Unit Kerja Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang bertugas untuk melakukan pengujian dan penilaian kesesuaian bidang mekanisasi pertanian, memberikan dukungan penyiapan syarat mutu pompa yang akan diadakan oleh Kementerian Pertanian melalui pengujian.
“Hari ini kami datang untuk melihat langsung proses pengujian pompa yang akan digunakan dalam PAT, serta pengujian alsintan lainnya yang akan beredar di Indonesia, untuk memastikan bahwa seluruh alsintan yang ada memiliki kualitas tinggi dan sesuai standar.” jelas Mentan.
Kepala BSIP, Fadjry Djufry menerangkan bahwa dalam melakukan pengujian pompa, BSIP mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017, termasuk diantaranya manajemen sistem, kompetensi teknis personel, validitas metode pengujian, serta keandalan hasil pengujian. “Setiap pengujian kami dipastikan telah sesuai dengan standar nasional dan internasional yang berlaku, sehingga dapat memberikan hasil uji yang akurat dan dapat dipercaya,” tuturnya.
Fadjry menambahkan pihaknya hanya melaksanakan pengujian spesifikasi dan kinerja pompa dan alsintan lain berdasarkan standar yang telah ditetapkan, sementara pengecekan terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) merupakan tugas dari lembaga lain. “BBPSI Mektan sendiri tidak memiliki kewanangan dalam hal pengawasan dan pengecekan terhadap TKDN alat dan mesin pertanian,” tambah Fadjry.
Selain melakukan pengecekan terhadap fasilitas dan proses pengujian alsintan, Menteri Pertanian juga melihat secara langsung proses uji lapang dari alat penanam padi Jarwo Transplanter. Alat tanam ini mampu menanam padi dengan sistem jajar legowo dengan 6 baris tanam dan jarak tanam 20 cm mesin tanam padi ini mampu menyelesaikan proses pertanaman 6-8 jam per hektar dengan satu orang operator.
“Hari ini saya senang datang kesini, karena pompa yang ditarget selesai 6 bulan, selesai 2 minggu, yang kedua alat tanam yang saya minta dibuat lebih kecil ternyata sudah jadi, saya puas, tapi lebih puas lagi jika harganya bisa lebih rendah.” pungkas Mentan. (*)
Sumber: