Cegah BABS, HAKLI Siapkan Septic Tank Besar

Cegah BABS, HAKLI Siapkan Septic Tank Besar

PAMULANG-Masih adanya kasus buang air besar sembarangan (BABS) menyita perhatian Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Banten. Organisasi ini pun, tergerak untuk membantu pembuatan septic tank bagi warga tidak mampu di Pamulang. Bantuan ini, akan diberikan tepatnya kepada warga di lingkungan salah satu RW dekat dengan Perumahan Sasmita Jaya, Pamulang Barat. Ketua Hakli Banten Widodo Hari Lusianto mengatakan, bantuan pembuatan septic tank tersebut lantaran di lingkungan RW masih banyak warga yang belum memiliki septic tank sendiri. “Septic tank ini kita buat dalam ukuran besar dan digunakan oleh beberapa rumah,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai Sarasehan XII di Aula Kecamatan Pamulang, Sabtu (5/8). Widodo menambahkan, di Kota Tangsel, masih ada warga yang kondisi septic tanknya tidak layak dan ada juga yang tidak punya. Padahal, keberadaannya penting dan menjadi salah satu faktor untuk menjaga kesehatan. “Kita berharap tiap rumah di Kota Tangsel dan Provinsi Banten memiliki septic tank sendiri,” tambahnya. Selain septic tank, Hakli Banten juga berpartisipasi dalam pembuatan Gang Cantik Berseri di gang di sebelah Universitas Pamulang. Gang cantik berseri menjadi prorgam andalan Kecamatan Pamulang yang beberapa waktu lalu telah dilaunching oleh Walikota Tangsel. Ia berharap, dengan adanya gang cantik berseri dan gang-gang lain di Kota Tangsel, mudah-mudahan kesadaran hidup bersih warga meningkat. Dengan semikian kesehatan lingkungan dapat terjaga dan warga hidup sehat. “Kita juga membuat komitmen bersama wujudkan Kota Tangsel bebas buang air besar sembarangan (BABS),” ungkapnya. Sarasehan XII dengan tema “Sarasehan bersama membangun sanitasi sebagai langkah menuju masyarakat yang sehat” ini diikuti sekitar 150 peserta. Mereka berasal dari anggota Hakli Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten. Jutuannya untuk pelaksanaan program-program kerja, pembinaan dan pelayanan anggota dan membangun partisipasi warga tentang kesehatan lingkungan. Dalam sarasehatan panitia menyajikan seminar barang dan jasa bidang kesehatan lingkungan. “Contohnya, pengendalian jamban keluarga, sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan lainnya,” jelas pria yang menjabat sebagai Kabag Pemerintahan pada Sekretariat itu.  Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Suhara Manulang mengatakan, tingkat kesehatan warga tidak bisa meningkat tanpa ada campur tangan pihak lain. “Kita tidak bisa meningkatkan kesehatan lingkungan tanpa bantuan rekan-rekan anggota Hakli salah satunya,” katanya.  Dr Suhara menambahkan, di Kota Tangsel angka layanan kesehatan sebesar 15 persen, lingkungan 30 persen, perilaku 20 persen dan genetik 5 persen. “Intinya perang Hakli sangat besar untuk membuat masyarakat sehat,” tuturnya. (bud/esa)

Sumber: