Upaya Percepat Pemulihan Ekonomi di Kota Tangerang
KOTA TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan berbagai upaya untuk melakukan pemulihan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus covid-19. Selain menarik sebanyak mungkin investasi melalui berbagai keterbukaan informasi, kemudahan layanan perizinan dan kemudahan investasi melalui aplikasi Tangerang LIVE. Pemkot Tangerang juga melakukan pemulihan ekonomi dari sektor bawah. Diketahui, pemulihan ekonomi dari sektor bawah, Pemkot Tangerang menyentuh lini Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berbagai program. Diantaranya, program Tangerang Emas yaitu perbantuan modal tanpa bunga sebesar Rp2 juta. Program Bantuan Insentif Startup Anda (Tangerang BISA) sebesar Rp500 ribu, serta dibukanya 104 Balai Latihan Kerja dengan 16 kategori pelatihan pengembangan diri. “Wabah ini membuat supply dan demand serta rantai pasok terganggung, sehingga roda perekonomian di tataran UMKM tersendat. Dengan itu, Pemerintah Kota Tangerang terus menggelontorkan program-program yang mampu mendongrak perputaran roda perekonomian dari lini bawah, sehingga terus berdampak ke lini atas,” ungkap Teddy Bayu Putra, Kepala Disperindagkopukm Kota Tangerang, (7/11/20). Ia menuturkan, Pemkot Tangerang juga terus mempublikasikan produk-produk lokal melalui berbagai media sosial. Membangun pojok UMKM di seluruh kantor kecamatan dan kelurahan serta mendorong penjualan secara online. “Kota Tangerang memiliki sekitar 15 ribu UMKM, hingga saat ini terus disiapkan digitalisasi bekerjasama dengan Tokopedia dan Bukalapak. Karena, omzet dari pasar online naik sampai 400 persen,” katanya. Disisi lain, Pemkot Tangerang juga melakukan pelonggaran di bidang kuliner dan jasa. Aktivitas diperbolehkan berlangsung normal, namun komitmen dengan ketetapan dan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. “Harapan Pemkot, perputaran ekonomi dibidang kuliner dan jasa di Kota Tangerang tetap hidup. Terlebih diketahui, Kota Tangerang cukup banyak memiliki pusat kuliner mulai dari kaki lima hingga perhotelan,” jelasnya. Sementara itu, pemulihan ekonomi bidang pertanian juga digencarkan Pemkot Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP). Mulai dari upaya pemberian sarana prasarana, bantuan bibit-bibit ikan hingga sayur mayur. Semua dibagikan untuk para warga mulai dari perorangan hingga kelompok di 13 Kecamatan secara bergilir. Skema bantuan ini nantinya, diharapkan terwujudnya ketahanan pangan masyarakat Kota Tangerang. Serta, keberlanjutan usaha sektor pertanian dan peternakan tetap dapat berjalan, yang pada akhirnya membantu meningkatkan derajat masyarakat di berbagai wilayah. “Semua pemulihan ekonomi tentunya, terus digencarkan Pemkot Tangerang melalui berbagai OPD yang terkait. Seperti juga memberikan akses mulai dari mall, pabrik dan rumah makan untuk terus beroperasi, namun tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. Diketahui, hingga 2 November 2020, proses realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp366,86 Triliun atau 52,8% dari total anggaran yang disiapkan yakni sebesar Rp695,2 Triliun. Satgas PEN berharap dapat memaksimalkan penyaluran Program PEN pada Kuartal IV 2020 untuk mendukung pergerakan ekonomi masyarakat dan sebagai daya ungkit pertumbuhan ekonomi. “Sesuai arahan Bapak Presiden, kami berharap bahwa sisa anggaran PEN bisa kita serap semua. Minimal Rp100 Triliun bisa kita salurkan di Kuartal IV 2020,” jelas Ketua Satgas PEN KPCPEN Budi Gunadi Sadikin, pada Konferensi Pers yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (04/11). Penyaluran program PEN terbesar berasal dari Klaster Perlindungan Sosial yang memiliki pagu anggaran sebesar Rp203,9 Triliun dan telah terealisasi Rp176,38 Triliun atau tersalurkan 86,51% dari total anggaran. Program-program perlindungan sosial dari bulan ke bulan terus terpenetrasi dengan semakin baik. Program-program yang termasuk klaster perlindungan sosial antara lain, PKH (Program Keluarga Harapan), Kartu Sembako/BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), Bansos Tunai Non-Jabodetabek, Bansos Sembako Jabodetabek, Logistik/ Pangan/ Sembako, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, dan Diskon Listrik.(*)
Sumber: