Banjir Usai, Waspada Leptospirosis

Banjir Usai, Waspada Leptospirosis

SERPONG-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan meminta warga waspada penyakit pascabanjir yang menerjang 118 titik di wilayah Tangsel. Salah satunya penyakit yang biasa muncul adalah Leptospirosis. "Kalau pascabanjir yang diwaspadai Leptospirosis yang disebabkan urine tikus. Karena banjir tikusnya kan naik tuh," kata Ketua IDI Tangsel Imbar Umar Gazali, saat ditemui di kantor Dinkes Tangsel, Kamis (16/1) seperti dikutip dari Kompas.com, kemarin. Leptospirosis termasuk dalam katagori penyakit yang cukup berbahaya jika tidak ditangani dalam waktu cepat. Menurut Imbar, bahkan penyakit tersebut dapat mematikan. "Penanganannya lebih lama dan lebih rumit. Makanya antisipasi mewaspadai. Dampaknya panas, kejang dan bisa mati juga," tuturnya. Karena itu, kata Imbar, pembersihan rumah yang terdampak banjir dua pekan lalu harus benar-benar diperhatikan. "Pembersihannya juga harus diperhatikan. Kalau bisa dengan menggunakan antiseptik dalam membersihkan rumah," katanya. Berdasarkan data diterima dari Dinas Kesehatan yang telah melakukan pengecekan terhadap korban banjir, belum ditemukan warga yang mengidap Leptospirosis. "Kan sudah dilakukan secara random itu pengecekannya setiap RT. Tidak ada yang terjangkit penyakit itu. Makannya Dinkes membagikan cuma-cuma antiseptik ke warga. Ada 118 titik banjir di Tangsel," ujar dia. Sebagai informasi, banjir terjadi di Kota Tangsel pada Rabu (1/1) lalu. Saat itu, terdapat 118 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan. Banjir tahun ini, termasuk banjir terparah sepanjang Kota Tangsel berdiri. Dampak dari bencana itu pun tak hanya materi, bahkan ada empat jiwa melayang serta 9 turap yang ambruk, untunya kini sarana itu mulai diperbaiki. (kom/esa)

Sumber: