Banjir Jabodetabek Renggut 30 Nyawa, Hari Ini Ibu Negara ke Ciledug Indah

Banjir Jabodetabek Renggut 30 Nyawa, Hari Ini Ibu Negara ke Ciledug Indah

JAKARTA-Banjir parah di Kompleks Perumahan Ciledug Indah, Kota Tangerang menyita perhatian banyak pihak. Sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Kapolda Metro Jaya, Wakapolda sudah meninjau untuk mengetahui kondisinya. Rencananya, Ibu Negara Iriana Jokowi, hari ini bakal menyambangi Kompleks Perumahan Ciledug Indah, Kota Tangerang. "Rencananya begitu. Akan ke Ciledug Indah," ujar salah seorang anggota kepolisian di Polrestro Tangerang Kota. Sementara itu, banjir mulai surut di sebagian besar kawasan DKI Jakarta kemarin. Namun, masih banyak penduduk yang mengungsi. Korban jiwa juga terus bertambah. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Jabodetabek telah merenggut 30 nyawa. Polri mengerahkan 25 ribu personel untuk membantu korban banjir di empat lokasi. Yakni, Jabodetabek, Lebak, Sumatera Utara, dan Jawa Barat. Semua membantu proses evakuasi sekaligus membuka dapur umum. Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menuturkan, 25 ribu personel itu tergabung dalam Satgas Bencana sekaligus ditambah personel dari polres dan polsek setempat. ”Semua bekerja sama untuk membantu korban banjir,” tutur Asep kemarin. Ada sejumlah langkah yang dilakukan Polri. Di antaranya, mengerahkan personel dan perahu karet untuk membantu pengungsi. Mereka juga menyediakan tenaga medis dan bantuan obat-obatan untuk korban banjir. ”Lalu, ada bantuan makanan,” paparnya. Selain itu, patroli dilakukan terhadap rumah-rumah yang ditinggal penghuninya mengungsi. ”Ada juga langkah trauma healing bagi anak-anak,” terang perwira menengah Polri dengan tiga melati di pundak tersebut. Pantauan Jawa Pos di Kampung Pulo, Jakarta Timur, kemarin air mulai surut. Namun, 497 warga masih mengungsi ke lantai 2 rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Jumlah itu terdiri atas 217 laki-laki dan 280 perempuan. Di antaranya, 40 lansia, 70 balita, 91 anak-anak, dan 3 ibu hamil. Warga yang bertahan di rusunawa mengalami kekurangan makanan, air, dan listrik. Air masih menggenang di Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat, hingga kemarin petang (2/1). Ketinggian air masih sekitar 1,5 meter. Banjir menenggelamkan ratusan rumah mewah dan kendaraan. Jalan Raya Daan Mogot juga masih tergenang hingga memicu kemacetan parah. Kawasan sekitar Jakarta Barat seperti Jalan Tanjung Duren Barat 1 dan sekitarnya masih terendam dengan ketinggian air mencapai 20–40 sentimeter. Di Jakarta Timur, pemkot bekerja keras mengevakuasi warga Kelurahan Cipinang Melayu di Kecamatan Makasar. Sepuluh perahu karet dikerahkan untuk menjemput lebih dari 100 orang yang masih berada di dalam rumah. Sementara itu, di Kota Bekasi, banjir masih menggenangi 75 persen wilayah. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerangkan, hanya Kecamatan Bantargebang dan Jatisampurna yang kondisinya tidak terlalu parah. ”Kalau saya lihat, hampir 75 persen Kota Bekasi kena banjir. Tapi, yang paling parah itu di IKIP, Pondok Gede Permai, Kartini, dan Kalibaru,” jelasnya. Hingga sore, sebagian warga Cipinang Melayu memilih tinggal di posko pengungsian yang berada di Universitas Borobudur. Mereka khawatir ada banjir susulan. Kegiatan bagi-bagi pakaian tampak ramai di beberapa posko pengungsian. Dapur umum juga terus mengepul untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi. Di bagian lain, anak-anak dihibur para relawan dan pekerja sosial. Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara pun sempat berkeliling dengan menggunakan perahu karet di kawasan Kampung Pulo. ”Mungkin akan menambah tenda, ya. Karena sepertinya masih sedikit. Kalau makanan sudah berdatangan,” tuturnya. Disinggung soal santunan, Mensos mengaku sudah menyiapkan dana bagi para korban yang meninggal dunia. Ahli waris akan menerima dana Rp 15 juta sebagai ungkapan belasungkawa. ”Tadi sudah kita berikan. Ada yang istrinya meninggal karena hipotermia tadi,” paparnya. (jpg)

Sumber: