Kejurnas PBSI Gubernur Sumatera Selatan 2019: Rahmat Juara, Putri Semifinalis
DUA atlet Banten yang tampil pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gubernur Sumatera Selatan 2019 yakni Rahmat Hidayat dan Putri Kusuma Wardani meraih hasil manis. Rahmat yang berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah dari Jawa Tengah meraih juara sementara Putri hanya mampu sampai di babak semifinal. Rahmat dan Rayhan sukses merebut gelar juara ganda taruna putra Kejurnas PBSI Gubernur Sumatera Selatan 2019 dengan mengalahkan ganda DKI Jakarta Arya Adi Saputra/Muhammad Galih Rezka Ramadhan. Rayhan/Rahmat menang dengan skor 22-24, 21-15, 21-13 dalam 51 menit. Rahmat/Rayhan mengaku tak menyangka bisa jadi juara di GOR Dempo Jakabaring Sport City, Palembang. Sebab saat ini mereka sendiri masih bermain di level usia remaja. Rayhan/Rahmat juga mengatakan tidak memasang target khusus pada turnamen ini. “Pastinya senang bisa menang, apalagi bisa mengalahkan pemain yang lebih senior, karena kami sebetulnya masih main di nomor remaja. Nggak nyangka juga bisa juara, karena kami memang nggak ada target di Kejurnas ini. Dari awal pertandingan juga kami cuma mau berusaha ngasih yang terbaik saja, nggak mikir yang lain-lain,” jelas Rahmat usai laganya. “Walaupun awalnya kami nggak ada target, tapi kami mau membuktikan saja kalau kami itu bisa bersaing di level ini. Alhamdulillah bisa juara, rasanya senang dan bangga,” sambung Rayhan. Sukses ini membuat Rahmat/Rayhan memperoleh tiket masuk Pelatnas PBSI. Keduanya mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka berharap bisa terus tampil baik di pertandingan kedepannya. “Kita sudah dapat kesempatan ini, dan harus dimanfaatkan benar-benar. Pokonya nggak boleh sia-siakan kesempatan dan waktu kita di Pelatnas. Ini baru awal, masih banyak yang harus kita capai di depan. Semoga saja semuanya bisa berjalan dengan baik,” tutur Rayhan. Di bagian tunggal putri, andalan Banten di Pra PON hanya sampai di babak semifinal. Ia tak bisa melangkah lebih jauh lagi karena terhadang oleh Yulia Yosephine Susanto (Sumatera Utara). Putri kalah 21-12, 19-21, 14-21 dalam 90 menit. Putri sebenarnya sudah bisa mengatasi permainannya di game pertama. Ia sukses menguasai jalannya pertandingan dan menang dengan skor meyakinkan. Sayang saat memasuki game kedua, Putri tak bisa langsung menggenapkan kemenangannya. Ia yang sudah unggul, malah tersusul dan kalah 19-21. “Saya sedikit tidak bisa menguasai emosi. Game pertama saya sudah menang, tapi di game kedua kaya pengen cepat-cepat matiin lawan. Keburu-buru dan sering mati jadinya,” ungkap Putri. Memainkan game ketiga, Putri mencoba kembali merebut poin satu demi satu. Namun akhirnya Putri harus merelakan kemenangan untuk lawannya itu. “Game ketiga saya coba menaikkan mental dan curi satu poin satu poin. Tapi akhirnya masih belum bisa menang. Di poin akhir juga tadi ada bola yang saya lihat out tapi dibilang in. itu jadi mempengaruhi emosi saya lagi,” kata Putri. Putri pun mengevaluasi penampilannya dan berharap bisa lebih baik lagi. “Saya harus menguatkan kaki dan meningkatkan tenaganya lagi. Saya juga harus bisa mengendalikan emosi saat pertandingan. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” tutup Putri. (apw/bio)
Sumber: