Tahun Depan, KRL Masuk Serang
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan layanan Commuter Line atau kereta rel listrik (KRL) sudah bisa sampai ke Serang pada tahun depan (2020). Untuk tahap awal, PT KAI akan membangun elektrifikasi perpanjangan jalur dan Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Serang. SERANG-Deputy Executive Vice Presiden PT KAI Daerah Operasi 1 Bidang Teknis dan Operasional, Sofyan Hasan mengatakan, berdasarkan rencana kerja, pihaknya ditargetkan ada penambahan jalur layanan KRL. Jika sebelumnya hanya sampai Stasiun Rangkasbitung, kini akan diperpanjang hingga Stasiun Serang. "Jadi rencana KRL tahun depan sudah sampai Serang. Masyarakat Serang ke sini, (stasiun) Jambu, Catang dan lain lain bisa dilayani KRL," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Stasiun Walantaka, Kota Serang, Kamis (21/11). Sofyan menjelaskan, kondisi rel kereta dari Stasiun Rangkasbitung hingga Serang yang masih satu lajur bukan suatu kendala. KRL masih bisa dioperasikan mesti lajur tak ganda. "Setahu saya trek yang ini akan diganti dulu semuanya. Enggak masalah satu track. Contoh, masih ada di kita di (Stasiun) Citeras sampai Rangkas masih satu track, yang satu belum selesai, itu bisa dioperasikan," katanya. Ia mengaku, belum mengetahui apakah ke depannya akan diberlakukan jalur ganda atau memertahankan lajur tunggal. Sebab, hal itu erat kaitannya dengan kebijakan dari pemerintah. Adapun yang kini menjadi fokusnya adalah program elektrifikasi dari Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Serang. "(Soal rencana lajur ganda) saya tidak tahu itu, yang pasti elektrifikasi dulu. Kita juga tahu bahwa tahun depan rencana bikin elektrifikasi baru sampai Serang. Kalau pengerjaan elektrifikasi gampang, cepat itu, tinggal pasang tiang. Sebentar jadi, enggak sampai enam bulanlah. Tahun depan mungkin bisa operasi," ujarnya. Disinggung apakah nantinya KRL ini bisa sampai Stasiun Merak, Sofyan mengaku hal itu masih butuh pertimbangan matang. Salah satunya adalah jumlah pengguna kereta dari Stasiun Merak. Saat ini, jumlah perjalanan kereta api dari Stasiun Merak ke Stasiun Serang atau Rangkasbitung sebanyak 10 trip pulang pergi. "Rata-rata satu kereta itu, satu gerbong itu 160 penumpang kali delapan baru 800. 800 kali 10 (kereta) baru 8.000 orang yang naik kereta," katanya. Dirinya juga memberikan bantahan terkait pemberlakuan kereta jarak jauh tujuan Stasiun Merak, Kota Cilegon. Hal itu dikarenakan adanya informasi jika KRL tidak bisa sampai Stasiun Merak. "Saat ini, PT KAI mengarahkan nantinya layanan itu bisa cukup menggunakan KRL. Dari Merak ke Jawa, kita sudah mengarah ke dunia, bahwa nanti masyarakat sekitar yang mau dari Rangkas ke Jakarta mau naik kereta jarak jauh cukup naik KRL," ujarnya. Terkait rencana PT KAI tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banten, Tri Nurtopo mengaku belum mengetahuinya secara lengkap. Informasi yang diterimanya saat ini baru dilaksanakan studi lajur ganda dari Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Serang. "Saya belum dapat info lengkap dari Ditjen Perkeretapaian Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Info yang saya terima baru studi double track Rangkasbitung-Serang. Tahun 2020 atau 2021 kegiatan peningkatan jalan Rangkasbitung-Serang," kata Tri saat dihubungi melalui pesan singkat. (tb/tnt)
Sumber: