Gaet Slowakia Kelola Sampah Tangsel

Gaet Slowakia Kelola Sampah Tangsel

CIPUTAT-Penanganan sampah di Kota Tangsel digarap semakin serius. Salah satunya dengan membangun kerja sama dengan negara lain untuk mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Salah satu negara yang tertarik untuk mengelola sampah di Tangsel adalah Republik Slowakia atau Slovakia. Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso menjelaskan, setiap daerah memiliki permasalahannya sendiri. Dimana penyelesainnya terkadang membutuhkan kerja sama antara dua belah pihak. Widi menjelaskan, dia tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam proses penyelesaian masalah sampah di Kota Tangsel. ”Apalagi, saya juga merupakan salah satu warga Tangsel. Jadi saya tergerak untuk ikut berpartisipasi menyelesaikan masalah sampah di Tangsel,” ujarnya. Untuk kembali meyakinkan Pemkot Tangsel, Widi juga beberapa kali menjalin kerja sama dengan beberapa pihak termasuk pihak swasta. Slowakia sendiri memiliki ketertarikan khusus mengenai pelestarian lingkungan. Sehingga dia memastikan kerjasama dalam menyelesaikan sampah di Kota Tangsel itu juga, tidak akan merusak lingkungan. Kepala DLH Kota Tangsel Toto Sudarto menyampaikan bahwa Pemkot Tangsel semakin fokus untuk menyelesaikan sampah tanpa dampak dan tetap bisa melestarikan lingkungannya. Atau diberi nama dengan PTSLA. ”Jadi seperti yang disampaikan, bahwa sampah perhari di Kota Tangsel adalah 972 ton per hari. Melalui perhitungan itu, Pemkot Tangsel mengestimasi anggaran sebesar USD126 juta, dengan waktu pengerjaan selama dua tahun yang dimulai dari 2020 mendatang,” ujar Toto. Toto menambahkan dari anggaran yang disediakan, pengelolaan sampah Waste Energy ini nantinya akan berjalan selama 20 tahun. ”Jadi estimasi manfaat programnya oprasional selama 20 tahun. Pengelolaan sampah mencapai 800 ton per hari dengan pengeluaran tenaga listrik mencapai 10 sampai 15 giga watt” kata dia. Sementara, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan bahwa Kota Tangsel memiliki keberagaman bentuk demografi. Sehingga dalam membentuk regulasi dibutuhkan pembahasan yang matang agar tidak merugikan sebagian masyarakatnya. ”Tangsel memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah, memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,6 juta jiwa,” ujar Benyamin yang menambahkan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat Tangsel merupakan kota penyangga bagi pusat perekonomian Indonesia di Jakarta. Benyamin sendiri menyambut baik dengan adanya tawaran kerjasama bersama Slowakia. Sehingga dia menyampaikan bahwa beragam upaya sudah dilakukan oleh pemerintah. Termasuk menyediakan bank sampah yang tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tangsel. (ril)

Sumber: