Kaji Teknologi Pengolahan Sampah, Investor Luar Negeri Tawarkan Diri

Kaji Teknologi Pengolahan Sampah, Investor Luar Negeri Tawarkan Diri

TIGARAKSA - Sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatiwaringin, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan dikelola pihak ketiga. Investor tersebut datang dari berbagai negara, mulai China, Korea, dan Jepang. Namun, diantara investor tersebut belum ada yang bisa meyakini Pemkab Tangerang. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Ahmad Taufik mengatakan, tawaran teknologi pengelolaan sampah sudah lama dilontarkan kepada Pemkab Tangerang. Namun, pemerintah belum bisa menyetujui penggunaan teknologi dari investor. "Ketika ditanya ternyata belum ada pemerintah daerah yang menggunakan tekonologi yang investor tawarkan. Hal ini yang membuat kita belum yakin," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (19/10). Taufik menjelaskan, tidak ada masalah soal aturan yang membelit pengelolaan sampah oleh pihak ketiga. Namun, Pemkab Tangerang masih ingin mengkaji beberapa hal. Terutama dampak lingkungan yang akan ditimbulkan jika menggunakan teknologi tersebut. "Pemkab bukan saja soal pada pendapatan asli daerah dari pengolahan sampah kalau diubah jadi tenaga listrik. Karena belum ada pemerintah daerah yang menggunakan teknologi serupa, jadi kita belum ada gambaran," jelasnya. Perihal teknologi, Pemkab Tangerang sudah membentuk tim untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan penerapan teknologi milik investor. Ia mengungkapkan, tim tersebut terdiri dari akademik dan pihak pemerintah. "Akhir tahun ini kita sudah menerima penjelasan dari tim pengkaji ini. Kita gandeng Universitas Gadjah Mada (UGM). Bersama profesor ahli lingkungannya," ungkapnya. Taufk menerangkan, saat ini teknologi yang digunakan berupa incernator. Atau menghancurkan sampah dengan proses pembakaran. Adapun studi teknologi sudah dilakulan ke bebarap tempat. Diantaranya, Surabaya, Makassar dan Semarang. Namun, masih belum ada teknologi pengelolaan sampah yang menyakini Pemkab Tangerang. "Ada sekira 30 investor yang sudah menghadap Pak Bupati. Kita tidak ingin terburu-buru. Sekarang sedang dalam tahap pemilihan teknologi yang pas," tutupnya. (mg-10/mas)

Sumber: