Suami-Istri Tewas Tersengat Listrik

Suami-Istri Tewas Tersengat Listrik

SEPATAN-Suami istri tewas tersengat listrik. Pria berinisial MR dan istrinya, YK, ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kolam ikan yang berada di toko keramik miliknya, di Jalan Raya Pakuhaji, Kampung Pisangan, Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/8). Saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Iptu Agil, Kepala Unit Reskrim Polsek Sepatan, menuturan peristiwaa naas itu bermula saat YK bersama penjaga toko, Mini datang ke toko keramik sekitar pukul 08.00 WIB. Sedangkan, Manaf, pegawainya, sudah ada di depan gerbang toko itu. Manaf, Mini dan YK lantas beraktivitas seperti biasa. YK terakhir kali terlihat berjalan ke samping toko yang ada kolam ikan. "Tiba-tiba Manaf, mendengar suara Mini minta tolong. Saat Manaf ke samping toko, dia melihat YK sudah tergeletak di dalam kolam ikan,” tutur Agil. Kemudian, lanjutnya, Manaf dan Mini meminta pertolongan kepada warga. Warga yang datang pun memberitahu, bahwa ada MR yang mengapung di dalam kolam ikan. Selanjutnya, warga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sepatan. “Setelah sejumlah anggota datang, kemudian memasang garis polisi. Saat kedua korban ingin dibawa ke rumah sakit umum untuk diotopsi, pihak keluarga menolak dengan alasan menganggap peristiwa itu sebagai musibah,” ujarnya. Ditanya wartawan penyebab kematian pasangan suami-istri berinisial MR dan YK, Agil menyebutkan, diduga MR meninggal karena tersengat aliran listrik di kolam ikan di toko keramik itu. “Dugaan kami ada aliran listrik dari alat semacam penyedot air di kolam ikan itu,” kata Agil. Menurut Agil, pada malam hari, kemungkinan MR ingin membersihkan ikan-ikan yang mati dari dasar kolam ikan menggunakan alat penjaring yang terbuat dari bahan semacam aluminium. Namun, naas terdapat aliran listrik di air kolam ikan. “Naasnya lagi, kemungkinan juga saat YK, istri MR mengetahui tubuh suaminya mengapung di dasar air kolam ikan. Dia berniat menolong suaminya, namun akhirnya YK malah tersengat aliran listrik sampai meninggal dunia,” ucapnya. Kata Agil, aliran listrik di toko itu dipadamkan sebelum mengevakuasi kedua jasad korban. “Keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah. Jadi, keluarga tidak mengizinkan jasad untuk diotopsi," pungkasnya. (zky)

Sumber: