Upaya SMPN 3 Cikupa Mencegah Tindakan Bullying, Sudah Jalankan Instruksi Mendikdasmen
SALAT BERJAMAAH: Kegiatan Salat Dzuhur bersama di SMPN 3 Cikupa sebagai salah satu pencegahan adanya bullying di sekolah.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, CIKUPA — Maraknya kasus bullying yang terjadi di sekolah, membuat Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti meminta kepada guru untuk menjalankan tugas sebagai bimbingan konseling. Hal ini untuk mencegah adanya bullying di sekolah.
Mendikasmen juga meminta kepada guru juga untuk banyak komunikasi dengan orang tua siswa. Selain itu, sekolah juga diminta untuk membentuk duta anti kekerasan yang bertugas sebagai influencer positif untuk menumbuhkan sikap saling jaga, menghormati dan menerima perbedaan pendapat serta meredam adanya bentuk kekerasan antar siswa.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMPN 3 Cikupa, Kabupaten Tangerang, Dulhadi mengatakan, SMPN 3 Cikupa sudah menjalankan instruksi Mendikasmen. Bahkan pihaknya juga mempunyai guru khusus konseling. Hal ini untuk para siswa yang membutuhkan konseling agar tahu masalah yang terjadi pada diri mereka.
”Kami sudah lama menjalankan instruksi Mendikasmen. Itu sebagai salah satu cara kami mencegah adanya bullying. Selain itu, guru juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan siswa, baik di kelas ataupun saat jam istirahat dan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Jadi, guru dan siswa sangat dekat sehingga siswa merasa aman dan nyaman saat berada di sekolah. Mereka tidak merasa di bedakan,”ujarnya saat dihubungi Tangerang Ekspres, Minggu (23/11).
Dulhadi menambahkan, pihaknya juga melakukan pencegahan bullying dengan mengajak siswa untuk meningkatkan ibadah, menjaga sikap antar sesama teman, dan juga bisa saling menghargai. Itu semua sudah dilakukan oleh SMPN 3 Cikupa.
”Kami selalu mengajak siswa untuk bisa saling menghargai dan menjaga sikap antar teman. Selain itu juga, kami mengajak siswa meningkatkan ibadah dengan cara Salat Duha berjamaah, Salat Dzuhur bersama, mengaji bersama dan juga kegiatan positif lainnya,” paparnya.
Ia menjelaskan, untuk pembentukan duta anti kekerasan, masih dalam kajian dan perumusan. Saat ini, pihaknya menggunakan OSIS sebagai wadah untuk bisa mencegah adanya kekerasan atau bullying di sekolah. Sehingga sampai saat ini tidak ada kasus bullying di SMPN 3 Cikupa.
”Terkait duta anti kekerasan, nanti kami akan bahas dengan para guru. Sementara kita menggunakan OSIS sebagai tempat menjaga kedamaian antar siswa. Karena, OSIS juga sebagai wadah para siswa untuk bisa menjaga kebersamaan dan kekompakan,” tutupnya.(ran)
Sumber:
