19 Kecamatan Masuk Rawan Bencana, Pemkab Tangerang Siapkan Tempat Evakuasi
MITIGASI: Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid meminta warga Kabupaten Tangerang melakukan mitigasi bencana salah satunya dengan menggelar kerja bakti untuk memperlancar aliran air saat hujan.(Dok. Humas Pemkab Tangerang)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Bupati Maesyal Rasyid meminta seluruh pimpinan daerah beserta perangkatnya segera melakukan antisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin kencang hingga angin puting beliung.
”Tercatat ada 19 kecamatan yang masuk kategori rawan saat hujan lebat dengan durasi panjang. Kita lakukan konsolidasi, persiapan, sekaligus merumuskan program antisipasi bencana,” jelas Maesyal.
Dia menambahkan salah satu langkah antisipasi awal yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan para camat untuk menggerakkan kerja bakti rutin setiap hari Jumat. Langkah ini juga sebagai upaya preventif menghadapi intensitas hujan yang semakin sering dan tinggi.
”Para camat mohon bisa menghimbau warganya untuk kerja bakti setiap hari Jumat. Tempat evakuasi juga sudah kami siapkan untuk wilayah-wilayah yang biasa terdampak banjir,” imbuhnya.
Selain banjir, pemerintah daerah juga melakukan pemetaan titik rawan longsor dan bencana hidrometeorologi lainnya. Bupati Maesyal pun menekankan agar seluruh wilayah, baik utara maupun selatan, bersiaga karena hujan sudah mulai merata di seluruh kabupaten.
“Artinya kita melihat dari sisi komprehensif. Semua wilayah harus siap, para camat dan OPD terkait sudah kami minta meningkatkan kesiagaan,” terangnya.
Terpisah, Camat Curug Arif Rachman Hakim mengatakan, penguatan saluran air sudah dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim. Sehingga, kata dia, genangan air yang terjadi usai hujan lebat cepat surut.
”Yang utama dilakukan perbanyak normalisasi saluran air baik di perumahan maupun saluran utama,” jelasnya.
Tak hanya itu, penebangan ranting pohon yang sudah rapuh akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia akan menggandeng BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk melakukan pruning atau pemangkasan.
”Hadapi cuaca ekstrim kita akan kolaborasi degan BPBD dan DLH untuk pruning atau pemangkasan dahan pohon peneduh rawan roboh. Kita tingkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana. Yakni, dengan mengaktifkan kembali tanggap bencana kepada RT dan RW kelurahan dan desa,” jelasnya.
”Kita juga tingkatkan sarana perahu karet, pelampung dan lainnya. Ini penting karena peringatan dari BMKG hujan yang terjadi ke depan berpotensi lebih tinggi intensitasnya dari rata-rata saat musim penghujan,” tambahnya.(sep)
Sumber:
