BJB NOVEMBER 2025

Untuk Perbaikan Pembelajaran Dasar, Kota Serang Jadi Daerah Pertama Gandeng TFI

Untuk Perbaikan Pembelajaran Dasar, Kota Serang Jadi Daerah Pertama Gandeng TFI

Wali Kota Serang Budi Rustandi bersama Teach First Indonesia (TFI) meninjau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SDN Gempol, Kota Serang, Selasa (9/12).--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kota Serang men­jadi salah satu daerah pertama di Indonesia yang dipercaya menjalankan Program Teach First Indonesia (TFI), sebuah program global yang berfokus pada peningkatan kualitas pem­belajaran dasar di sekolah-sekolah dengan kebutuhan tinggi. Kerja sama antara Pem­kot Serang dan TFI tersebut dikukuhkan melalui penan­datanganan nota kesepahaman di SDN Gempol, Selasa (9/12).

Melalui program ini, para fellows, talenta muda pilihan dari berbagai perguruan tinggi nasional akan ditempatkan di sekolah-sekolah Kota Serang mulai Juli 2026. Mereka akan mengajar selama dua tahun dan terlibat langsung dalam penguatan proses belajar me­ngajar, termasuk literasi, nu­merasi, dan peningkatan kom­petensi guru.

CEO Teach First Indonesia, Cara Riantoputra menyam­paikan bahwa TFI hadir dengan misi membentuk pemimpin masa depan yang memahami tantangan pendidikan dari akar persoalannya.

“Misi kami adalah bahwa se­mua anak di Indonesia me­miliki akses pembelajaran ber­kualitas, serta guru yang percaya pada potensi mereka, sehingga mereka dapat mem­bangun masa depan yang cerah,” ujarnya. 

“Kami mengembangkan pe­mimpin masa depan yang memulai perjalanan mereka dengan mengajar dan bekerja langsung di sekolah, agar me­mahami secara mendalam tantangan dan peluang dalam masyarakat.” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa Kota Serang dipilih karena memiliki komitmen kuat dalam per­baikan pendidikan dan kesiap­an untuk berkolaborasi. “Kota Serang menunjukkan keserius­an dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan kami meli­hat potensi besar untuk bersa­ma-sama menciptakan dampak jangka panjang.”

Wali Kota Serang, Budi Rus­tandi menyambut baik program tersebut dan menyebut bahwa kolaborasi ini selaras dengan visi besar pendidikan daerah.

“Ini membantu kita dalam me­ngirimkan guru-guru di Kota Serang untuk membina dan mengajak murid-murid kita. Program ini menjadi per­contohan, dan salah satunya adalah Kota Serang. Secara global, program ini sudah ber­jalan di 60 negara. Untuk Indo­nesia, baru Provinsi Bali dan Kota Serang yang dipilih,” ujarnya.

Budi menegaskan bahwa pro­­gram ini merupakan dukung­­an nyata bagi pengem­bangan SDM Kota Serang.

“Sebagai warga Kota Serang, kita merasa bangga dan sangat terbantu. Mereka benar-benar peduli terhadap pendidikan. Insya Allah ke depan jumlah gurunya bisa ditambah, ter­utama untuk sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pe­ngajar. Ini menjadi awal per­ubahan besar di Kota Serang.”

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri menje­laskan bahwa pada tahap awal sekitar 15 fellows akan ditem­patkan di tiga kecamatan: Ka­semen, Serang, dan Cipocok. Sekolah-sekolah yang dipilih se­bagian besar berada dalam kategori kumuh atau memiliki proses KBM yang belum optimal.

“Munculnya talenta-talenta muda inilah yang menjadi gagasan besar Teach First Indonesia. Mereka akan mem­bantu merapatkan disparitas pendidikan antara sekolah di kampung dan di kota,” katanya. 

“Kumuh itu bukan hanya bangunan rusak, tetapi lingku­ngan yang tidak dirawat, kotor, atau kurang perhatian dari kepala sekolah. Program ini membuat sekolah-sekolah tersebut mulai dibersihkan dan dibenahi.” 

Nuri memaparkan bahwa isi MoU antara Pemkot dan TFI mencakup tiga poin utama yang menguntungkan daerah. Per­tama, fellows mengajar tanpa membebani APBD karena selu­ruh pembiayaan ditanggung TFI. Kedua, mereka mengajar selama dua tahun dengan eva­luasi rutin. Ketiga, mereka mem­bawa pendekatan pembe­lajaran berbasis inovasi yang dapat memperkuat guru-guru lokal.

Sumber: