Untuk Perbaikan Pembelajaran Dasar, Kota Serang Jadi Daerah Pertama Gandeng TFI
Wali Kota Serang Budi Rustandi bersama Teach First Indonesia (TFI) meninjau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SDN Gempol, Kota Serang, Selasa (9/12).--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kota Serang menjadi salah satu daerah pertama di Indonesia yang dipercaya menjalankan Program Teach First Indonesia (TFI), sebuah program global yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dasar di sekolah-sekolah dengan kebutuhan tinggi. Kerja sama antara Pemkot Serang dan TFI tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman di SDN Gempol, Selasa (9/12).
Melalui program ini, para fellows, talenta muda pilihan dari berbagai perguruan tinggi nasional akan ditempatkan di sekolah-sekolah Kota Serang mulai Juli 2026. Mereka akan mengajar selama dua tahun dan terlibat langsung dalam penguatan proses belajar mengajar, termasuk literasi, numerasi, dan peningkatan kompetensi guru.
CEO Teach First Indonesia, Cara Riantoputra menyampaikan bahwa TFI hadir dengan misi membentuk pemimpin masa depan yang memahami tantangan pendidikan dari akar persoalannya.
“Misi kami adalah bahwa semua anak di Indonesia memiliki akses pembelajaran berkualitas, serta guru yang percaya pada potensi mereka, sehingga mereka dapat membangun masa depan yang cerah,” ujarnya.
“Kami mengembangkan pemimpin masa depan yang memulai perjalanan mereka dengan mengajar dan bekerja langsung di sekolah, agar memahami secara mendalam tantangan dan peluang dalam masyarakat.” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa Kota Serang dipilih karena memiliki komitmen kuat dalam perbaikan pendidikan dan kesiapan untuk berkolaborasi. “Kota Serang menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan kami melihat potensi besar untuk bersama-sama menciptakan dampak jangka panjang.”
Wali Kota Serang, Budi Rustandi menyambut baik program tersebut dan menyebut bahwa kolaborasi ini selaras dengan visi besar pendidikan daerah.
“Ini membantu kita dalam mengirimkan guru-guru di Kota Serang untuk membina dan mengajak murid-murid kita. Program ini menjadi percontohan, dan salah satunya adalah Kota Serang. Secara global, program ini sudah berjalan di 60 negara. Untuk Indonesia, baru Provinsi Bali dan Kota Serang yang dipilih,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa program ini merupakan dukungan nyata bagi pengembangan SDM Kota Serang.
“Sebagai warga Kota Serang, kita merasa bangga dan sangat terbantu. Mereka benar-benar peduli terhadap pendidikan. Insya Allah ke depan jumlah gurunya bisa ditambah, terutama untuk sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Ini menjadi awal perubahan besar di Kota Serang.”
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri menjelaskan bahwa pada tahap awal sekitar 15 fellows akan ditempatkan di tiga kecamatan: Kasemen, Serang, dan Cipocok. Sekolah-sekolah yang dipilih sebagian besar berada dalam kategori kumuh atau memiliki proses KBM yang belum optimal.
“Munculnya talenta-talenta muda inilah yang menjadi gagasan besar Teach First Indonesia. Mereka akan membantu merapatkan disparitas pendidikan antara sekolah di kampung dan di kota,” katanya.
“Kumuh itu bukan hanya bangunan rusak, tetapi lingkungan yang tidak dirawat, kotor, atau kurang perhatian dari kepala sekolah. Program ini membuat sekolah-sekolah tersebut mulai dibersihkan dan dibenahi.”
Nuri memaparkan bahwa isi MoU antara Pemkot dan TFI mencakup tiga poin utama yang menguntungkan daerah. Pertama, fellows mengajar tanpa membebani APBD karena seluruh pembiayaan ditanggung TFI. Kedua, mereka mengajar selama dua tahun dengan evaluasi rutin. Ketiga, mereka membawa pendekatan pembelajaran berbasis inovasi yang dapat memperkuat guru-guru lokal.
Sumber:
