BJB NOVEMBER 2025

Tahura Banten: Ikon Ekowisata Baru yang Menjorok ke Laut

Tahura Banten: Ikon Ekowisata Baru yang Menjorok ke Laut

MENIKMATI: Gubernur Banten Andra Soni dan rombongan saat menikmati wisata alam Curug Putri, yang berada di kawasan Tahura Banten, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, belum lama ini.(Pemprov Banten For Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, PANDEGLANG — Provinsi Banten yang juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan wisata, menawarkan berbagai pilihan destinasi yang beragam, mulai dari wisata alam seperti pantai dan taman nasional, hingga wisata religi dan sejarah.

Salah satu yang jadi primadona adalah ekowisata Taman Hutan Raya (Tahura) Banten yang terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan luas lahan mencapai 2.400 hektare.

Lokasi ini dapat dijangkau dalam waktu kurang lebih dua jam berkendara dari Ibukota Provinsi Banten (Kota Serang,red) atau menempuh jarak sekitar 170 km dari DKI Jakarta. Wisatawan akan merasakan kenyamanan saat berada diperjalanan karena disuguhkan dengan pemandangan pantai yang eksotis.

Tahura Banten tidak hanya menawarkan pemandangan hutan yang asri, tetapi juga menyimpan sejumlah destinasi wisata yang masih tergolong alami, seperti Curug Putri yang kerap disebut juga sebagai The Little Green Canyon, dan Curug Gendang.

Kawasan ini menjadi ikon wisata alam yang unik dan berbeda dari Tahura di provinsi lainnya yang umumnya berada di dataran tinggi, Tahura Banten menyajikan lanskap yang istimewa karena lokasinya yang berada di kawasan pegunungan namun juga menjorok ke laut, sehingga menjadi daya tarik wisatawan.

Tahura Banten ini juga kerap dijadikan sebagai objek penelitian oleh mahasiswa maupun peneliti lainnya, bahkan tak sedikit yang berkemah dan bermalam di kawasan yang menawarkan keindahan flora dan fauna yang beragam.

Secara khusus, Gubernur Banten Andra Soni juga telah mengunjungi destinasi-destinasi alam yang ada di Tahura Banten. Hal ini menjadi bukti  komitmen Pemprov Banten untuk mengangkat Tahura sebagai salah satu ikon pariwisata daerah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Wawan Gunawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk merehabilitasi sarana dan prasarana yang ada di Tahura. Kawasan ini, yang dulunya merupakan kewenangan Perhutani, kini secara penuh dikelola oleh Provinsi Banten.

”Rencana ini kan rehabilitasi-rehabilitasi sarana-prasarana yang ada. Misalnya dulu yang bekas dikelola oleh perhutan itu ada homestay, ada penginapan yang memang harus direhab, kan sudah rusak semua,” katanya, Selasa (11/11).

Namun sayangnya, upaya rehabilitasi tersebut terkendala efisiensi anggaran, yang awalnya direncanakan sebesar Rp5 miliar untuk infrastruktur dan pembenahan jalan, kini hanya beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan. 

Meski begitu, tujuan jangka panjangnya adalah menjadikan Tahura sebagai sumber PAD.”Minimal nanti menjadi distribusi pendapatan asli daerah. Kalau sudah direhab, misalnya mau yang menginap misalnya per hari mau sejuta, semalem, ya sekarang kan udah lebih bagus nanti kalau sudah direhab lebih bagus ditingkatkan jadi PAD,” ungkapnya.

Dikatakan Wawan, dengan potensi alam yang melimpah, Pemprov Banten menawarkan Tahura untuk bisa dikelola oleh pihak ketiga atau investor melalui skema Kerjasama Pemanfaatan (KSP). Dengan begitu diharapkan kawasan Tahura bisa terus berkembang lebih pesat.

”Potensi kalau memang nanti mau diinginkan ke investor bisa nanti dikelola oleh pihak ketiga, kerjasama nanti PKS. Nanti bisa seperti mau dijadikan taman safari mini atau menjadikan seperti di Ancol, lebih bagus,” tuturnya.

Tak hanya itu, dengan dikelolanya okeh investor tentunya akan meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan.(mam)

Sumber: