Ratusan Warga Ikuti Simulasi Pencoblosan

Senin 14-05-2018,09:56 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  PAGEDANGAN – Pilkada serentak 2018 tinggal 44 hari lagi. Kemarin (13/5), KPU Kabupaten Tangerang mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang di Lapangan Kampung Cicayur 2, Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan. Layaknya pemungutan sesungguhnya, sebanyak 750 warga sekitar tempat pemungutan suara (TPS) 004 sebelumnya telah diberikan undangan untuk memilih. Pada simulasi itu, surat suara didesain dengan dua kolom. Yakni kolom bergambar pasangan calon (paslon) dan kolom kosong tidak bergambar. Gambar paslon ditandai dengan gambar pisang dan jeruk. Hasilnya, pemilih yang menggunakan hak pilih hanya 594 orang, termasuk 5 orang pemilih tambahan dan 4 orang pemilih pindahan. Pisang dan jeruk meraup sebanyak 554 suara, kolom kosong 30 suara, serta suara tidak sah 10 suara. Simulasi yang berlangsung sampai pukul 15.15 WIB itu menorehkan beberapa catatan. Seperti masih ada warga yang belum mengetahui siapa paslon. Abdul Afid ketika ditanya wartawan mengaku belum mengetahui siapa lawan Zaki Iskandar yang tertera di surat suara pada pilkada sesungguhnya nanti. Dia mengaku sangat mudah melakukan pencoblosan dalam simulasi itu. “Ada dua ya? Tadi cuma ada foto pisang dan satu lagi kosong,” ujarnya. Komisioner KPU Kabupaten Tangerang Muhammad Ali Zaenal Abidin mengatakan simulasi merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Simulasi pemungutan dan penghitungan suara merupakan amanat undang-undang pemilu. Menanggapi ada beberapa warga yang tidak tahu kapan penyelenggaraan pesta demokrasi yang sesungguhnya serta siapa paslon yang bertarung, menurut Ali itu hal yang wajar. “Untuk itu simulasi ini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar lebih tahu. Tujuan utama lainnya adalah kami ingin tahu sejauh mana pemahaman Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara, karena ini hanya diikuti satu pasangan calon, berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya. KPPS ini ujung tombak,” kata Ali. KPU juga ingin mengetahui pemahaman KPPS dalam melakukan penghitungan dan pengisian form C, lantaran suara pada kolom kosong wajib dihitung. Selain itu ingin tahu apakah masyarakat tahu atau tidak bahwa ada pilkada tanggal 27 Juni nanti. “Jangan-jangan ada yang belum tahu. Jika ada, maka ini menjadi bahan evaluasi buat kami untuk lebih masif lagi melakukan sosialisasi” ujarnya. Ali menyebut, pemilih yang diundang pada simulasi itu merupakan warga Desa Cicalengka yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 004. Sementara adanya pemilih yang mencoblos kolom kosong, Ali menganggap itu hak demokrasi setiap orang. Memilih paslon atau kolom kosong sama-sama dinyatakan sah sepanjang yang dicoblos tidak ganda. Dia menambahkan, proses pemungutan suara pada pilkada tahun ini memiliki perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya pemilih cukup membawa formulir C6 ke TPS, maka tahun ini pemilih wajib membawa formulir C6 dan KTP atau surat keterangan (suket) KTP. Simulasi pemungutan suara juga digelar KPU Kota Tangerang. Kegiatan ini diselenggarakan di TPS 21 yang berlokasi di lapangan Gandasari, Jalan Pajajaran RT 02 RW 04, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Kegiatan simulasi ini melibatkan 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 21 RT 02 RW 04, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Antusias warga sekitar terlihat sebelum dan sesaat kegiatan simulasi berlangsung. Tetapi, masih ada warga yang tak mengetahui siapa saja paslon walikota dan wakil walikota Tangerang. Endah, salah seorang warga mengatakan, sengaja datang ke lokasi TPS untuk memenuhi undangan yang diberikan panitia untuk melakukan pencoblosan. "Saya datang karena undangan, saya kira sudah jadwal pencoblosan ternyata masih simulasi. Calonnya juga saya enggak tahu siapa saja, soalnya nggak lihat spanduk spanduk kampanye seperti biasanya. Jadi, saya tidak tahu siapa orang-orangnya," kata Endah. Agus, warga lainnya, tampak antusias mengikuti simulasi ini. "Saya sejak pagi mengantre di TPS, terus kita bergiliran melakukan pencoblosan, seperti Pilkada beneran," ujarnya. Komisioner KPU RI Ilham Syahputra, meminta agar sosialisasi gencar dilakukan, apalagi pada daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon. "Simulasi ini bertujuan agar masyarakat tahu nanti bagaimana mekanisme pemilihan dengan ada kolom paslon dan kolom kosong. Selain itu, kita juga meminta agar sosialisasi pikada ditingkatkan," ungkapnya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi Pane mengatakan, simulasi ini dapat memberikan pemahaman kepada warga yang masih belum mengetahui tata cara pemilihan maupun paslon yang ada. "Semoga memberikan pemahaman yang utuh, bagaimana tata cara memilih antara foto bergambar pasangan calon atau kolom kosong tidak bergambar yang jadi pilihan dalam Pilkada dengan satu pasangan calon," ujar Sanusi. Ia juga mengapresiasi KPU RI yang memberikan kesempatan Kota Tangerang menjadi tuan rumah simulasi pemungutan dan penghitungan suara dalam pilkada dengan satu pasangan calon.(mg-03/mg-05/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait