Api Padam Setelah 7 Jam

Sabtu 24-03-2018,06:04 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JATIUWUNG – Kebakaran melanda pabrik mebel di Kawasan Industri 3 Jatake, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, kemarin (23/3) siang. Api melahap empat gedung pabrik milik PT San Weei Indonesia Rattan Industry di Blok F/6 kawasan industri tersebut. Dahsyatnya kobaran api membuat proses pemadaman berlangsung hingga lebih dari tujuh jam. Salah seorang saksi mata, Muhammad Arif, menuturkan, api diduga berasal dari gedung bagian pengeleman jok mobil. Barang-barang di dalam gedung yang mudah terbakar membuat kobaran api dengan cepat membesar. Sehari sebelumnya, Kamis (22/3), juga terjadi kebakaran di gedung bagian pengeleman jok mobil ini. Namun saat itu, api dapat cepat dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan. “Awalnya muncul asap di gedung pengeleman jok mobil. Untuk mengelem itu kan pakai mesin, tembak-tembak gitu. Pemilik pabrik ini orang Taiwan, istrinya orang Jepang,” ungkap Arif, Jumat (23/3). Saat proses pemadaman berlangsung, dia sempat mendengar ledakan keras sebanyak tiga kali. Ledakan itu berasal dari tempat penyimpanan bahan baku seperti tiner dan bahan kimia lainnya. Dia menduga ada tiga drum tiner yang meledak. Selain jok mobil, perusahaan itu juga memproduksi kain sehingga ikut memicu api cepat merambat gedung lain. “Kalau tidak salah ada 322 pekerja di pabrik ini, dibagi dalam tiga shift. Tadi pada berhamburan keluar, ada juga yang kebingungan karena dompetnya ketinggalan di dalam. Sebelum tim pemadam datang, dua mobil air isi ulang sempat dipakai tetapi apinya tidak padam,” kata Arif. Kru ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Lubnatul Wafa menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya, ada dua orang yang diberikan pertolongan pertama akibat kebakaran tersebut. Satu diantaranya sempat dibawa ke RS Aria Medika, namun dirujuk ke RSU Kabupaten Tangerang. “Cuma dua orang yang sudah kami tangani, satu cowok dan satu cewek. Yang dirujuk si cowok karena sesak napas, sedangkan si cewek tadi hanya pingsan,” beber Wafa. Tim pemadam kesulitan mengingat api sudah merambat ke seluruh bangunan. Pasukan berseragam biru itu pun berupaya mencari titik api. Tembok dan genteng terpaksa dihancurkan. Bahkan saat api masih besar, tidak ada yang berani menembus ke dalam gedung lantaran panasnya api serta khawatir bangunan roboh. Sebanyak 14 unit mobil damkar dari BPBD Kota Tangerang dan 7 unit dari BPBD Kabupaten Tangerang diterjunkan ke lokasi. “Kami hanya mem-back up dengan tujuh mobil damkar dan personel yang diturunkan sebanyak 40 orang. Kami meninggalkan lokasi sekitar pukul 21.30 WIB, karena api sudah bisa dikendalikan,” kata Ahmad Mahfud, Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Tangerang. Sementara Kanit Operasi BPBD Kota Tangerang Asbi mengatakan lamanya proses pemadaman dikarenakan banyaknya material yang mudah terbakar, serta sumber air jauh dari lokasi. Belasan mobil damkar mondar-mandir untuk mengambil air dari drainase sekitaran tempat kejadian. “Kami menerima informasi sekitar pukul 14.15 WIB, tiba di lokasi sekitar pukul 14.40 WIB, karena jalanan macet. Anggota yang dikerahkan sebanyak 70 personel. Untuk sementara, penyebab kebakaran diduga dari bahan baku furniture, sedangkan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 25 miliar,” ujar Asbi. Sementara, manajemen pabrik milik Chei Cen Pu tersebut tidak dapat dimintai keterangan. Awak media tidak diperbolehkan masuk. Saat beberapa wartawan termasuk Tangerang Ekspres memaksa masuk dan mencoba mendokumentasikan dari jarak dekat, beberapa anggota satpam pabrik tidak mengizinkan. “Tunggu di luar saja, ini bukan area mainan,” ucap salah satu satpam seraya menutup rapat pintu masuk. (mg3/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait