Tampil Keren dan Anggun dengan Batik Rambutan, Guru SDN Cukanggalih I Kompak Kenakan Batik Khas Kab. Tangerang

Senin 22-09-2025,17:47 WIB
Reporter : Randy Yasetiawan
Editor : Sihara Pardede

CURUG — Guru SDN Cukang­galih I Kecamatan Curug, kom­pak menggunakan batik dengan motif rambutan. Batik motif rambutan adalah batik khas Kabupaten Tangerang yang mempunyai makna besar.

Kekompakan para guru terse­but, menandakan bahwa antara para guru tidak ada batasan. Bahkan, dengan berpakaian batik khas Kabupaten Tange­rang, para guru sangat terlihat keren dan menawan. Diper­cayai, menggunakan batik de­ngan motif rambutan bisa mem­bawa aura positif dan se­mangat saat mengajar siswa.

Kepala SDN Cukanggalih I Lina Karmila mengatakan, se­mua guru SDN Cukanggalih I kompak menggunakan batik rambutan khas Kabupaten Ta­ngerang. Hal tersebut untuk menjaga budaya Kabupaten Tangerang. Bahkan dengan menggunakan batik khas Kabu­paten Tangerang ini, menun­jukkan kecintaan guru-guru  terhadap Kabupaten Tangerang.

”Hari ini semua guru kompak menggunakan batik rambutan. Kebetulan, batik dengan motif rambutan adalah batik khas Kabupaten Tangerang yang mempunyai makna besar dan kuat. Dari batik rambutan, ba­nyak menyampaikan banyak makna terhadap warga Kabupa­ten Tangerang,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (18/9).

Lina menambahakan, batik motif rambutan mencerminkan kamakmuran, kesuburan, dan kehangatan masyarakat Kabu­paten Tangerang. Jadi batik motif rambutan ini adalah se­buah kebanggaan bagi siapa yang memakainya, termasuk para guru SDN Cukanggalih I yang tampil anggun dan keren saat menggunakan.

”Batik rambutan khas Kabu­paten Tangerang mempunyai cerminan seperti yang ada di sekolah ini. Jadi kita sangat bangga menggunakan batik ini sebagai seragam yang kami gunakan setiap hari kamis,” paprnya.

Ia menjelaskan, untuk siswa belum ada batik yang sama seperti guru. Batik yang diguna­kan adalah batik pada umumnya siswa sekolah dasar. Pihaknya belum bisa menerapkan karena memang harus dilakukan so­sialisasi kepada orang tua siswa. Jika tidak, maka khawatir ada masalah.

”Untuk siswa harus kami kon­­sepkan dan sosialisasikan kepada orang tua siswa. Ini karena jika tidak maka bisa menimbulkan kecurigaan dari para orang tua. Maka itu, hanya para guru saja yang menggu­nakan batik khas Kabupaten Tangerang,” tutupnya. (ran)

Kategori :