Disamping secara hubungan kekerabatan masih memiliki hubungan yang cukup dekat sesama tanah Pasundan. Mereka tinggal dan menetap di wilayah Banten dan umumnya di sepanjang aliran Sungai Cisadane hingga ke hulu di Ciampea.
Ada yang berprofesi sebagai buruh di perkebunan-perkebunan milik tuan tanah, ada yang bekerja sebagai petani, pengusaha, pedagang dan petugas penarik cukai di beberapa distrik wilayah Tangerang dan Bogor hingga akhir hayatnya.
"Jasad mereka kemudian dimakamkan di tempat dimana kita liat sekarang," tuturnya.
"Itulah sejarah singkat mengapa kemudian banyak kita jumpai tipologi batu-batu nisan dengan langgam Mataram di wilayah Banten, Tangerang, Bogor khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan," tutupnya. (*)