BALAP MotoGP Thailand berlangsung di Sirkuit Buriram akhir pekan ini, Minggu (6/10). Kemenangan bakal membawa Marquez keluar sebagai juara dunia. Banyak yang memprediksi seri balap Thailand akan menjadi penobatan gelar juara dunia keenam buat pebalap Spanyol tersebut. Apalagi Marquez adalah pemenang pada balapan perdana MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram tahun lalu. Pebalap nomor 93 itu berhasil menyentuh garis finis lebih dulu setelah menyalip pebalap Ducati Andrea Dovizioso tepat pada putaran dan tikungan terakhir. Selain itu Marquez juga bertekad melanjutkan tren positif pada seri terakhir di Sirkuit Motorland Aragon ke gelaran MotoGP Thailand 2019. Apalagi, ia sudah di ambang gelar juara dunia keenam di kelas premier. Marquez memang tinggal selangkah lagi mengamankan gelar juara dunia 2019 berkat kemenangan di Aragon dua pekan lalu. The Baby Alien kini mengemas 300 poin dan unggul 98 angka dari saingan terdekatnya, Andrea Dovizioso, dengan lima seri tersisa. "Kami menjalani pekan yang luar biasa di Aragon dan sebuah kenikmatan tersendiri untuk menang di hadapan publik tuan rumah,” tutur Marc Marquez, dilansir dari situs resmi Honda Racing Corporation (HRC), Rabu (2/10). “Saya ingin membawa kepercayaan diri dan energi yang positif tersebut ke Thailand sehingga kami bisa menjalani pekan hebat lainnya. Tahun lalu kami menjalani balapan yang sangat mengasyikkan dan semoga bisa memberikan pertunjukan yang bagus lainnya buat para penggemar,” sambung pembalap berusia 26 tahun tersebut. Optimisme tinggi yang diapungkan Marquez diingatkan kepala kru Marquez, Santi Hernandez agar tak berlebih. Ia mengingatkan pebalap berusia 26 tahun tersebut harus waspada di MotoGP Thailand meski gelar juara dunia sangat dekat. Santi tak ingin kejadian di Austin terulang. Ya, gelar juara dunia akan datang kepada Marquez jika ia finis pertama. Bahkan, Marquez tetap bisa menjadi juara dunia jika finis di posisi kedua sampai empat. Catatannya adalah Andrea Dovizioso harus selalu di belakang Marquez. Meski peluang Marquez untuk menjadi juara dunia di Thailand sangat besar, Santi tak ingin rekannya itu lengah. Hal buruk masih tetap bisa terjadi seperti saat pebalap Repsol Honda itu terjatuh di MotoGP Austin, yang saat itu dalam posisi memimpin. "Sampai kami meraihnya (gelar juara dunia), kami tidak bisa bilang sudah memenanginya. Kami sudah sangat dekat, tetapi Anda tidak boleh lengah sama sekali," kata Santi seperti dikutip dari paddockGP. "Kami sudah melihatnya di Austin. Kami sangat kuat di sana, punya kecepatan yang lebih baik dari tim lain, tetapi kesalahan kecil membuat kami terjatuh dan kehilangan 25 poin yang dibilang banyak orang sudah di tangan sejak sebelum balapan. Anda harus belajar dari situ," tegasnya. Apalagi pada balapan nanti pebalap rival Marquez akan berusaha ekstra menunda pesta Marquez. Salah satunya pebalap Petronas SRT Fabio Quartararo yang ingin menebus hasil kurang sip di Aragon dengan podium di Buriram. Salah satu alasan Quartararo adalah sirkuit Buriram yang dinilai lebih cocok untuk Yamaha. Menurut dia, balapan akan lebih sulit diprediksi. "Kupikir sirkuitnya akan lebih baik untuk kami daripada Aragon karena ada banyak trek lurus yang panjang, tikungan-tikungan lambat yang akan cocok dengan motor kami," Quartararo mengucapkan dikutip Crash. "Pebalap-pebalap yang lebih berpengalaman kurang diuntungkan di sana karena ini baru kedua kalinya balapan digelar di sana, jadi kami akan bekerja keras agar cepat beradaptasi dan melakukan yang terbaik." "Ini adalah waktu favoritku di sepanjang musim, menuju empat balapan di Asia dan Australia karena aku menyukai perjalanan dan aku akan punya waktu istirahat juga setelah Thailand," papar dia. (apw/okz)
Jelang MotoGP Thailand, Penobatan Gelar Juara Dunia
Kamis 03-10-2019,07:37 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :