Relawan Kota Bantu Pembangunan Jalan di Sumbar
Tim relawan asal Kota Tangerang tengah berjibaku memperbaiki akses jalan yang rusak diterjang banjir bandang di daerah terdampak bencana.-Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Kondisi pasca bencana banjir bandang dan longsor di Desa Ngalau Gadang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, perlahan mulai berangsur membaik.
Setelah fase tanggap darurat terlewati, wilayah terdampak kini memasuki tahap rekonstruksi, dengan fokus utama pada pemulihan akses jalan dan jembatan antar kampung.
Tim relawan Kota Tangerang terus berjibaku bersama warga setempat. Mega Silviyanti, tim relawan dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Tangerang mengatakan, kebutuhan dasar masyarakat relatif telah terpenuhi seiring dibukanya akses jalan utama desa. Distribusi bantuan logistik pun, berjalan lancar dibandingkan hari-hari awal pascabencana.
“Untuk kebutuhan logistik, saat ini sudah aman, karena warga sudah bisa melewati jalan akses utama,” kata Mega, saat dihubungi, Minggu 28 Desember 2025.
Dikatakannya, tim relawan khususnya dari Kota Tangerang bersama TNI dan warga setempat fokus pada pemulihan infrastruktur penghubung antarkampung. Pembangunan jalan dan jembatan menjadi prioritas, mengingat akses tersebut berperan penting dalam menghidupkan kembali aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. “Sekarang kami terus fokus pada perbaikan jalan atau infrastruktur antara kampung,” ujar Mega.
Mega menjelaskan, terdapat dua kampung di Desa Ngalau Gadang yang hingga kini masih mengalami keterbatasan akses akibat bencana. Kampung Andalai menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah setelah jembatan penghubungnya putus diterjang derasnya arus sungai. Di daerah tersebut, warga masih menggunakan jembatan darurat.
Kondisi itu, memaksa warga memanggul hasil panen menuju kampung terdekat sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan. Situasi tersebut, membuat aktivitas ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih.
Sementara, akses menuju Kampung Labuah juga sempat terputus akibat longsoran tanah. ”Berkat kerja sama relawan dan warga, jalur tersebut kini sudah bisa dilewati pejalan kaki, meski belum dapat dilalui kendaraan,” ujar Mega.
“Kalau di Labuah, jalannya masih tertutup longsoran dan saat ini baru bisa dilalui dengan berjalan kaki,” sambungnya
Menurut Mega, untuk akses utama desa, kendaraan roda dua sudah dapat melintas, meski dengan keterbatasan. Jalur yang terjal dan licin membuat kendaraan roda empat belum bisa melewati ruas tersebut.
“Pengendara motor harus benar-benar mahir karena jalurnya cukup terjal,” katanya.
Selain infrastruktur, kondisi layanan kesehatan di wilayah terdampak juga sudah terlayani dengan baik oleh tim medis yang telah kembali menjalankan aktivitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga kebutuhan medis warga dapat tertangani.
Di sela misi kemanusiaan, kata Mega, tim relawan asal Kota Tangerang juga menggelar misa kemanusiaan di Sumatera Barat. Kegiatan tersebut menjadi bentuk dukungan moral dan spiritual bagi warga yang tengah berupaya bangkit dari dampak bencana.
”Upaya penanganan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan tim relawan Kota Tangerang yang berkolaborasi bersama Pemkot Tangerang,” pungkasnya. (ziz)
Sumber:

