BJB NOVEMBER 2025

Relawan Kota Bantu Pembangunan Jalan di Sumbar

Relawan Kota Bantu Pembangunan Jalan di Sumbar

Tim relawan asal Kota Tangerang tengah berjibaku memperbaiki akses jalan yang rusak diterjang banjir bandang di daerah terdampak bencana.-Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Kondisi pasca bencana banjir bandang dan longsor di Desa Ngalau Gadang, Kabupaten Pesisir Selatan, Su­matera Barat, perlahan mulai berangsur membaik.

Setelah fase tanggap darurat terlewati, wilayah terdampak kini memasuki tahap rekon­struksi, dengan fokus utama pada pemulihan akses jalan dan jembatan antar kampung.

Tim relawan Kota Tangerang terus berjibaku bersama warga setempat. Mega Silviyanti, tim relawan dari Taruna Siaga Ben­cana (TAGANA) Kota Tangerang mengatakan, kebutuhan dasar masyarakat relatif telah terpe­nuhi seiring dibukanya akses jalan utama desa. Distribusi bantuan logistik pun, berjalan lancar dibandingkan hari-hari awal pascabencana.

“Untuk kebutuhan logistik, saat ini sudah aman, karena warga sudah bisa melewati ja­lan akses utama,” kata Mega, saat dihubungi, Minggu 28 De­sember 2025. 

Dikatakannya, tim relawan khususnya dari Kota Tangerang bersama TNI dan warga setem­pat fokus pada pemulihan in­fra­struktur penghubung antar­kampung. Pembangunan jalan dan jembatan menjadi prioritas, mengingat akses ter­sebut berperan penting dalam menghidupkan kembali akti­vitas ekonomi dan mobilitas warga. “Sekarang kami terus fokus pada perbaikan jalan atau in­frastruktur antara kam­pung,” ujar Mega.

Mega menjelaskan, terdapat dua kampung di Desa Ngalau Gadang yang hingga kini masih mengalami keterbatasan akses akibat bencana. Kampung An­dalai menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah setelah jembatan penghubungnya pu­tus diterjang derasnya arus sungai. Di daerah tersebut, warga masih menggunakan jembatan darurat. 

Kondisi itu, memaksa warga memanggul hasil panen me­nuju kampung terdekat sebe­lum melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan. Si­tuasi tersebut, membuat ak­tivitas ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih.

Sementara, akses menuju Kampung Labuah juga sempat terputus akibat longsoran ta­nah. ”Berkat kerja sama relawan dan warga, jalur tersebut kini sudah bisa dilewati pejalan kaki, meski belum dapat dilalui kendaraan,” ujar Mega.

“Kalau di Labuah, jalannya masih tertutup longsoran dan saat ini baru bisa dilalui dengan berjalan kaki,” sambungnya

Menurut Mega, untuk akses utama desa, kendaraan roda dua sudah dapat melintas, meski dengan keterbatasan. Jalur yang terjal dan licin mem­buat kendaraan roda empat belum bisa melewati ruas ter­sebut.

“Pengendara motor harus benar-benar mahir karena ja­lurnya cukup terjal,” katanya.

Selain infrastruktur, kondisi layanan kesehatan di wilayah terdampak juga sudah terlayani dengan baik oleh tim medis yang telah kembali menjalankan ak­tivitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga kebu­tuhan medis warga dapat ter­tangani.

Di sela misi kemanusiaan, kata Mega, tim relawan asal Kota Tangerang juga menggelar misa kemanusiaan di Sumatera Barat. Kegiatan tersebut men­jadi bentuk dukungan moral dan spiritual bagi warga yang tengah berupaya bangkit dari dampak bencana.

”Upaya penanganan ini me­rupakan bagian dari misi ke­manusiaan tim relawan Kota Tangerang yang berkolaborasi bersama Pemkot Tangerang,” pungkasnya. (ziz)

Sumber: