Poktan Putus Mata Rantai Rentenir
POKTAN: Sejumlah petani yang tergabung dalam Poktan Kampung Malang, Kecamatan Sepatan Timur.-(Poktan Kampung Malang For Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, SEPATAN TIMUR — Meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan memutus ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi, Kelompok Tani (Poktan) Kampung Malang, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, akan menggelar Program Pembekalan Peningkatan Kapasitas dan Pendukung Usaha Tani, Selasa (25/11) mendatang.
Ketua Poktan Kampung Malang M Obo menyampaikan, program ini difokuskan pada dua solusi utama, yakni perbaikan tata niaga untuk harga jual yang lebih tinggi dan akses permodalan yang aman.
“Langkah ini diambil sebagai respons atas keluhan petani yang kerap merugi akibat permainan harga tengkulak dan jeratan utang saat memulai masa tanam,” ungkapnya.
Pria yang juga Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sepatan Timur ini menegaskan, akar masalah kesejahteraan petani sering kali bukan pada teknik menanam, melainkan pada manajemen pasca-panen dan finansial.
“Tujuan utama kami jelas, kami ingin petani sejahtera. Jangan sampai keuntungan habis hanya untuk membayar bunga utang ke rentenir,” tegasnya.
Menurutnya, melalui pembekalan ini, petani tidak hanya diajarkan cara produksi, tapi juga cara menghitung harga pokok penjualan dan akses langsung ke pasar agar harga jualnya kompetitif. Dalam program ini, para petani mendapatkan materi intensif mengenai pengolahan hasil panen agar memiliki nilai tambah.
Selain itu, bekerja sama dengan pihak CSR pengembang besar, akan membantu modal usaha. Bantuan ini diharapkan menjadi napas bagi petani untuk membeli bibit dan pupuk tanpa harus meminjam dana dari pihak tidak resmi.
Menurut M Obo lagi, petani akan sangat terbantu dengan adanya inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa selama ini kendala terbesar adalah jatuhnya harga saat panen dan ketiadaan modal saat akan menanam kembali.
“Dengan adanya bantuan modal dan ilmu cara menjual yang benar ini, petani akan jadi lebih tenang. Petani tidak perlu lagi bingung cari utangan saat mau tanam, dan harapannya nanti hasil panen bisa dijual mahal karena kualitasnya sudah kami tingkatkan,” ungkapnya.
Program ini ditargetkan berjalan berkelanjutan dengan pendampingan rutin. Diharapkan para petani bisa mandiri secara finansial dan terbebas sepenuhnya dari jeratan utang informal. (zky)
Sumber:
