Demi Tiket Olimpiade 2020, BMX Rencanakan TC di Eropa
MEMILIKI potensi untuk bisa berprestasi di Olimpiade 2020 di Tokyo membuat Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) mempersiapkan Timnas BMX lebih dini. Salah satu langkah yang diambil adalah menggembleng pebalap sepeda BMX dengan training camp di Eropa. Persiapan dengan melakukan training camp juga dimaksudkan sebagai bentuk adaptasi pebalap sepeda Indonesia turun kejuaraan dalam seri World Cup 209. Ajang tersebut menjadi penting karena merupakan bagian kulalifikasi untuk tampil di Tokyo. Dimana dari ajang tersebut BMX mengejar tiket Olimpiade 2020. Jika merujuk pengalaman dan jam terbang pebalap BMX yang dimiliki misi itu bakal tercapai. Hanya saja, BMX, yang menuai medali perak dan perunggu di Asian Games 2018, membutuhkan kerja ekstra keras jika ingin meraih medali olimpiade. Gambaran awal adalah penampilan di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. BMX meloloskan satu pebalap putra, Toni Syarifudin gagal berprestasi. Toni pulang dengan cedera patah tulang tangan kiri setelah terjatuh saat perlombaan. Menuju Olimpiade 2020, BMX mengawali dengan hasil kurang sip. Setelah tampil di kejuaraan BMX Terbuka di Thailand pada November, rencana turun dalam perlombaan di Osaka, Jepang pada 25 November batal karena I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar cedera. Nah mengatasi masalah itu, PB ISSI membuat rencana untuk mengirim atlet-atlet BMX ke Eropa. "Kalau beberapa cabang akan berbeda. Tapi, BMX akan di Eropa ya, kami rencanakan tiga bulan di sana. Harapannya ya," kata pelatih kepala balap sepeda, Dadang Haris Purnomo, Rabu (21/11). "Kalau tidak salah mulai April 2019. Jadi mulai putaran World Cup pertama anak-anak sudah ada di sana. Ada beberapa pilihan sih antara Belanda atau Prancis. Masih melihat juga peluangnya dimana," dia menambahkan. (apw/dtc)
Sumber: