Priuk dalam Pengawasan BPBD, Paling Rawan Banjir

Priuk dalam Pengawasan BPBD, Paling Rawan Banjir

TANGERANG – Kecamatan Priuk menjadi pusat pengawasan Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kota Tangerang. Pasalnya kecamatan ini masuk dalam titik banjir terparah yang ada di Kota Tangerang. Lokasi banjir terparah ada di Perumahan Total Persada. Setiap musim hujan menjadi langganan banjir. Bahkan BPBD juga akan memantau 9 titik banjir yang ada di Kota Tangerang untuk bersiap jika hujan lebat dan banjir tiba. BPBD bisa langsung melakukan evakuasi warga. Selain itu juga BPBD Kota Tangerang sudah siap memasuki musim hujan. “Saat ini titik lokasi wilayah yang memiliki ancaman banjir terbanyak berada di Kecamatan Priuk. Bahkan setiap tahun kecamatan Priuk memang menjadi langganan banjir di Kota Tangerang. Tidak hanya kecamatan Priuk saja, semua kecamatan di Kota Tangerang akan menjadi pengawasn kita saat musim hujan,”ujar Irman Pujahendra, Kepala BPBD Kota Tangerang. Irman mengatakan, musim hujan tahun ini pihaknya sudah menyiapkan personel dan juga peralatan untuk melakukan evakuasi pada saat banjir melanda titik banjir yang ada di Kota Tangerang. Selain itu juga pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar sigap membantu warga saat banjir melanda. “Kesiapan yang telah kami siapkan diantaranya perahu karet, mesin pompa dan tenda darurat semua telah dipersiapkan untuk menangani masalah banjir. Kita juga sudah melatih para anggota BPBD dalam melakukan evakuasi warga pada saat banjir, yang pasti pada saat musim hujan tiba kami sudah siap dan untuk mengindari kesalahan tekhnis semuanya dipersiapkan sejak dini,”ungkapnya. Irman menambahkan, di Kota Tangerang dari 33 titik banjir sudah berkurang menjadi 9 titik banjir. Karena memang secara bertahap Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan antisipasi banjir jangka panjang, antisipasi yang dilakukan adalah membangun 14 pintu air dan membangun sembilan atau danau buatan untuk menampung air pada saat hujan. “Saat ini Pemkot sudah mempunyai 75 pusat pengendalian banjir, dimana pada tahun 2003 ada 33 titik banjir saat ini berkurang menjadi 9 titik. Artinya 75 pusat pengendalian banjir ini berfungsi dengan baik, tetapi secara bertahap memang Pemkot juga sedang mencari cara untuk mengilangkan 9 titik banjir yang saat ini ada,”paparnya. Lanjut Irman, pihaknya juga akan membuat posko terpadu yang akan diawali di Polres Metro Kota Tangerang dan selanjutnya akan membangun posko di 9 titik wilayah banjir yang ada di Kota Tangerang. Karena dengan pembangunan posko tersebut bisa cepat melakukan evakuasi warga pada saat hujan dan banjir melanda Kota Tangerang. “Kita bersama Polres akan bekerjasama, salah satunya kita membangun posko terpadu untuk koordinasi dan evakuasi yang akan dibangun pertama di Polres selanjutnya posko akan dibangun di 9 titik banjir. Hal itu sudah kita juga siapkan sejak dini untuk menghindari kesalahan teknis,”tutupnya. (mg9)

Sumber: