Alumni SMAN 13 Kab Tangerang Jadi Korban Lion Air JT 610

Alumni SMAN 13 Kab Tangerang Jadi Korban Lion Air JT 610

SINDANG JAYA – Civitas akademika SMAN 13 Kabupaten Tangerang, ikut berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat terbang Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Sebab, salah satu alumninya, Endang Sri Bagus Nita, yang sedang mengikuti pelatihan untuk menjadi pramugari pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut menjadi salah satu korbannya. "Mendengar kabar ini tentu kami sangat berduka dan turut belasungkawa. Semoga almarhum yang dimakamkan di Kebumen, Jawa Tengah meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah,” ungkap Agustina Ari, wali kelas Endang Sri Bagus Nita, semasa menimba ilmu di SMAN 13 Kabupaten Tangerang, kemarin. Data sekolah menyebutkan Endang tercatat berdomisili di Perumahan Kedaung, Mess B Karyawan PT Angsa Daya RT 01/06, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Endang tercatat sebagai siswa kelas 12 IPA 2, SMAN 13 Kabupaten Tangerang, Kecamatan Sindang lulus pada 2016 lalu. "Kami, guru-guru di SMAN 13 Kabupaten Tangerang kaget sekali, sempat tidak percaya. Kami mencari tahu informasi yang beredar, termasuk informasi keberadaan keluarganya," papar Agustina. Agustina mengenang Endang sebagai sosok yang periang dan mudah bergaul. Anak yang baik, aktif di organisasi Paskibra serta rajin. Lebih lanjut, pengalamannya, dia pernah diberikan kejutan oleh Endang dan teman-teman untuk memepringati hari ulang tahun dirinya pada 2016 lalu. “Saat ini, masih saya ingat kenangan tetang Endang, dia bersama satu temamnya mencuci piring bekas makan bareng, sedangkan siswa yang lain, asik ngobrol-ngobrol. Jadi, bagi saya dia murid yang baik dan memiliki sifat peduli yang tinggi,” tutur Agustina, dengan mata berkaca-kaca. Sepengetahuannya, Endang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sekolah, diantaranya Paskibra. Sebab, Endang memiliki tubuh dengan tinggi dan berat badan yang bagus. “Sehingga, kami banyak yang tahu kalau dia mempunyai cita-cita menjadi pramugari,” ujarnya. Dengan demikian, ia menyebutkan, Endang mencoba menempuh pendidikan menjadi pramugari setelah lulus sekolah di SMAN 13 Kabupaten Tangerang pada 2016 lalu. Di tempat terpisah, Facri Surya, tetangga Endang mengatakan, saat ini, tempat tinggal Pak Satijo (Ayah Endang) masih kosong. Sebab, Pak Satijo memakamkan jenazah Endang di Kebumen, Jawa Tengah. “Walaupun, Pak Satijo sudah lama tinggal di Perumahan Kedaung, Mess B Karyawan PT Angsa Daya RT 01/06, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis. Tapi, dia berasal dari Kebumen, maka memilih memakamkan anaknya disana,” ujarnya. (mg-2/mas)

Sumber: