KPU Didik Pelajar Pengetahuan Kepemiluan
SERPONG-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel menggembleng 60 siswa SMA dan mahasiswa. Ini dilakukan dalam acara Kursus Kepemiluan. Tujuannya, agar para remaja itu melek pemilu sehingga tingkat partisipasi pemilih naik. Kegiatan ini digelar untuk menghadapi pemilu yang akan dilaksanakan 17 April 2019 mendatang. Kursus tersebut dilaksanakan 23 sampai 25 Oktober di SMPN 11 Tangsel dan diikuti mahasiswa dan siswa yang berdomisili di Kota Tangsel. Ketua KPU Kota Tangsel Bambang Dwitoro mengatakan, kursus kepemiluan dilakukan dalam tiga hari dan tiap angkatan diikuti 20 peserta. "Kursus tersebut kita lakukan berdasarkan dan digagas oleh KPU Pusat," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (24/10). Bambang menambahkan, kursus kepemiluan dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan tahun depan KPU Pusat menargetkan 77,5 persen warga yang menggunakan hak suaranya dalam pemilu. "Pada pilpres sebelumnya di Tangsel partisipasi masyarakat dalam pemilu hanya 69 persen, saya berharap pemilu mendatang bisa mencapai 77,5 persen," tambahnya. Sementara, Divisi Teknis pada KPU Kota Tangsel Achmad Mudjahid Zein mengatakan, kursus kepemiluan tersebut merupakan salah satu upaya KPU untuk meningkatkan partisispasi pemilu menghadapi Pemilu 2019 mendatang. "Apalagi semuanya dilaksanakan serentak baik pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif," ujarnya. Zein menambahkan, materi yang dibawakan dalam kursus tersebut mulai dari nilai dan demokrasi dan prinsip-prinsip pemilu. Skses yang meliputi gender dan disabilitas, serta struktur penyelanggara KPU yakni, DKPP, KPU dan Bawaslu. Dengan diadakannya kursus kepemiluan tersebut KPU berharap ada bentuk partisipasi peserta, minimal menjadi pemilih yang cerdas. Nantinya mereka juga diharapkan dapat menjadi relawan atau mitra KPU untuk sosialisasikan kepada masyarakat. Selain itu, peserta diharapkan bisa menjandi penyelenggara ad hoc karena, KPU ke depan memerlukan petugas di KPPS. "Satu TPS perlu 7 orang, sedangkan jumlah TPS di Tangsel ada 3.781, jadi kita butuh banyak tenaga ad hoc," tambahnya. Ia berharap, dengan adanya kursus tersebut, perserta diharapkan bisa menyampaikan apa yang diperoleh kepada masyarakat terkait pemilu mendatang, mulai dari tahapan sampai hari H. "Dengan harapan partisipasi pemilih meningkat," tuturnya. (bud)
Sumber: