Narkoba Masuk Pemerintahan, Dua Pegawai THL Kecamatan Positif
TANGERANG – Peredaran narkoba sudah masuk ke berbagai lini. Termasuk lingkup pemerintahan di Kota Tangerang. Terbukti dua pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) Kota Tangerang, terdeteksi mengkonsumsi narkoba jenis ganja. Hal itu berdasarkan sampel tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang bersama Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) pada Selasa (14/8) lalu. Keduanya adalah RF pegawai THL Kecamatan Cibodas dan RA pegawai THL Kecamatan Neglasari. Pengungkapan tersebut berawal saat BNN dan Kesbangpol melakukan tes urine mendadak di Kecamatan Cibodas. Dari hasil tes urine tersebut didapati bahwa RF positif menggunakan narkoba jenis ganja. "Ya, saat kami bersama Kesbangpol Kota Tangerang menggelar tes urine di Kecamatan Cibodas ada satu pegawai yang positif gunakan narkoba," kata Kasi Pemberantasan BNN Kota Tangerang, Kompol Kamid kepada Tangerang Ekspres, Rabu (29/8). Dari hasil pemeriksaan, RF menggunakan narkoba jenis ganja bersama rekannya yang merupakan pegawai THL di Kecamatan Neglasari berinisial RA. Dari RA, lanjut Kamid, BNN Kota Tangerang melakukan pengembangan dan mengamankan tiga pelaku lainnya, berinisial AM (22), VIS (23) dan AH (21). "Untuk dua orang THL itu hanya pemakai, dan keduanya masuk rehabilitasi BNNP Banten. Pemasoknya tiga pelaku yang kami amankan itu," ucapnya. Ia menambahkan, ketiga pelaku mendapatkan barang bukti ganja tersebut dari seorang pria berinisial FJ yang merupakan narapidana di Lembaga Permasyarakat (LP) Tangerang. Menurutnya, pemerintah kota dan instansi terkait harus lebih serius dan intens mengatasi peredaran narkoba yang sudah merambah ke semua lingkungan. "Barang bukti yang kita amankan sebanyak 600 gram ganja, yang menurut pengakuan tiga bandar itu didapat dari seorang napi di Lapas Tangerang," tuturnya. Ia berharap pemerintah kota memberi perhatian penuh terhadap generasi muda dan pihak-pihak terkait bekerja sama memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Sebab, kata dia, letak geografis Tangerang yang berada di perbatasan sangat rentan terhadap penyelundupan narkoba. Selain pemerintah kota, beberapa komponen di dalamnya juga turut bertanggungjawab atas hal ini, seperti LSM dan seluruh elemen masyarakat juga harus mengambil peran masing-masing dalam pemberantasan narkoba di Kota Tangerang. "Kenapa narkoba ini bisa masuk di kalangan ini, karena kurangnya peran institusi, kurangnya peran masyarakat," katanya. (Mg-11)
Sumber: