Turap ‘Seumur Jagung’ Jebol
CIKUPA – Jalan utama menuju Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang sedang dilebarkan. Belasan miliar rupiah dana alokasi khusus (DAK) dikucurkan pada kegiatan peningkatan Jalan Syech Nawawi (Bojong-Bugel) itu. Berdasarkan pantauan di lapangan, pelaksana kegiatan itu adalah PT Griya Cemerlang Sejahtera. Pemerintah Kabupaten Tangerang menggelontorkan anggaran hingga Rp12,5 miliar. Proyek tersebut mengundang perhatian warga, lantaran kondisi turap dan proses penebangan pohon. Turap yang dibangun belum lama ini, kini rata dengan tanah. Diduga dibangun asal-asalan sehingga tak kuat menahan beban. Turap itu pun jebol dan tidak dapat difungsikan lagi. “Pembangunan turap ini terkesan kejar waktu, tanpa menggunakan penyangga. Kalau bangunan kokoh kan tidak mungkin jebol, ini baru 'seumur jagung' sudah rusak parah,” ujar Chandra, salah satu warga yang melintas di jalan tersebut, Selasa (7/8). Bukan hanya soal turap yang jebol. Dia juga prihatin atas penebangan pohon di taman yang terkena dampak pelebaran Jalan Syech Nawawi. Menurut Chandra, pelaksana kegiatan dan dinas terkait harus mencari solusi agar konservasi tetap terjaga. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu memindahkan pohon-pohon tersebut ke tempat lain. Dia menyebutkan, pemindahan pohon tanpa menebang sering dilakukan developer-developer swasta. Pemerintah daerah harus belajar dari cara-cara itu. “Sedih melihat nasib pohon-pohon yang ditebang dengan alasan pembangunan. Padahal butuh waktu puluhan tahun pohon itu hingga tumbuh menjadi pohon yang rindang,” kata dia. Chandra menyebutkan, tidak semestinya hal-hal itu terjadi, terlebih karena Jalan Syech Nawawi merupakan lokasi strategis. Dimana jalan tersebut bagian dari perwajahan Kabupaten Tangerang sebagai akses menuju pusat pemerintahan. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto mengatakan, penebangan pohon-pohon di taman yang terkena dampak pelebaran jalan bukan bentuk pengrusakan. Sebab setiap pembangunan harus ada yang dikorbankan, termasuk pertamanan. Budhi menegaskan, segala prosedur telah ditempuh sebelum proyek itu dikerjakan. DBMSDA sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, terkait penghapusan pohon-pohon tersebut dari aset daerah. DLHK juga telah menyampaikan usulan penghapusan ke Penjabat Bupati Tangerang Komarudin. “Bukan pengrusakan itu, proses penghapusan pohon sudah ditempuh. DLHK sudah menyampaikan kepada Pak Penjabat Bupati. Peningkatan jalan merupakan program pemerintah, harus dilaksanakan, sehingga harus ada juga yang dikorbankan seperti taman,” jelas Budhi, saat dihubungi melalui sambungan seluler. Dia mengatakan, tujuan pelebaran Jalan Syech Nawawi yaitu untuk kepentingan umum serta upaya mengurai kemacetan arus lalu lintas. Budhi menegaskan, ada beberapa alasan pohon-pohon di sepanjang jalan itu ditebang. Yakni biaya yang dikeluarkan pada proses pemindahan jauh lebih besar, serta tidak ada jaminan pohon tersebut tumbuh subur setelah dipindahkan. “Biaya lebih mahal kalau dipindahkan, belum dijamin juga bisa tumbuh. Lebih baik ditebang dan dilakukan penanaman kembali,” tandas dia. Terkait persoalan turap jebol, menurut dia, karena beban sangat berat. Pengadaan turap dilakukan agar aktivitas penimbunan berjalan lancar. Namun turap tidak kuat menahan penumpukan beban tanah tersebut. Budhi mengatakan, perbaikan turap masih tanggung jawab PT Griya Cemerlang Sejahtera. “Itu jebol karena ada penumpukan tanah, dan masih tanggung jawab pihak pelaksana. Peningkatan Jalan Syech Nawawi merupakan kegiatan multi years (tahun jamak) dengan anggaran Rp12,5 miliar,” pungkas dia. (srh/mas)
Sumber: