STMIK Eresha, Bahaya Human Trafficking Pada Remaja
Human Trafficking atau dikenal dengan perdagangan manusia merupakan tindak kriminalitas yang rentan di Indonesia. Bahkan, human trafficking merupakan tindak kriminalitas bertaraf internasional. Karena biasanya para korban di perdagangkan di lintas negara. Berdasarkan data dari International Organization for Migration (IOM), periode Maret 2005 hingga Desember 2014 jumlah human trafficking yang terjadi di Indonesia mencapai 6.651 orang. Hal itulah yang diungkapkan Fauzan Ashiman mahasiswa semester tiga Magister Komputer STMIK Eresha pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STMIK Eresha di SMP Islam Parung, Rabu (18/7). Dengan mengusung tema “Penyuluhan Bahaya Human Trafficking Pada Remaja di Media Sosial". Fauzan juga mengungkapkan jumlah kasus human trafficking di Indonesia memang sangat fantastis. “Korban di usia anak-anak mencapai 950 pada Maret 2005 hingga Desember 2014. Sedangkan wanita diusia dewasa mencapai 4.888 orang. Ini merupakan jumlah yang sangat fantatis jika di bandingkan dengan negara-negara yang masih rentan dengan tindak kriminal lainnya,” ungkap Fauzan dihadapan ratusan siswa. Tak hanya Fauzan, sejumlah mahasiswa magister Komputer STMIK Eresha lainnya juga memaparkan sejumlah materi. Seperti Muhammad Sayid Abdullah, Yudi Maulana, Achmad Sehan dan Aditya Mahendra. Mulai dari pemaparan penyalahgunaan media sosial, dasar hukum, modus-modus pelaku melalui media sosial hingga tindak pencegahan terhadap human trafficking. Sementara itu, pembicara lainnya Yudi Maulana mengatakan penyuluhan materi bahaya human traficking pada remaja melalui media sosial ini diharapkan mampu mengubah pola pikir anak-anak zaman now. “Mereka bisa lebih bijak dalam beraktifitas di media sosial. Terutama untuk SMP Islam Parung, di mana selain harus bersih di dunia nyata, mereka juga harus bersih di dunia maya untuk menghindari adanya tindakan cybercrime yang banyak terjadi akhir-akhir ini,” tutur Yudi pada Tangerang Ekspres. Acara pun diakhiri dengan sesi tanya jawab, games dan bagi-bagi hadiah. Ratusan siswa SMP Islam Parung terlihat antusias dengan acara tersebut yang diketahui memang aktivitas media sosial merupakan kehidupan yang tidak pernah lepas dari anak-anak jaman sekarang disetiap harinya.(bun)
Sumber: