Warga Tolak Proyek Jalan Betonisasi Manual
SEPATAN – Pembangunan proyek jalan benonisasi Kampung Lebak RT 03/02, Desa Karet, Kecamatan Sepatan mendapatkan penolakan keras dari masyarakat. Pembangunan jalan sepanjang 179 meter dan lebar 2,5 meter ini dikerjakan secara manual dengan menggunakan mesin aduk berukuran kecil, sehingga warga khawatir akan kualitas pembangunan jalan tersebut. Ketua RT 03/02, Desa Karet Undi Herdiansyah menyampaikan, warga menolak pengecoran yang dilakukan secara manual atau menggunakan mesin aduk berukuran kecil. “Warga ingin pengecoran jalan menggunakan readymix atau acian yang ditumpahkan dari truk molen, seperti proyek pengecoran pada umumnya,” kata pria yang akrab disapa Undi, kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (7/7). Penolakan pengecoran secara manual, berdasarkan rasa kekhawatiran warga dengan kualitas pengerjaan yang tidak sesuai harapan. Warga menolak pengecoran secara manual dengan aksi melepas papan cor pembatas yang sudah terpasang dan menulis pesan-pesan penolakan di sekitar proyek. “Pesan yang ditulis, diantaranya kami menolak pengecoran manual, pakai readymix dong,” jelasnya. Senada dengan Undi, Mulyawan, seorang warga mengatakan, awalnya masyarakat tidak mengetahui kalau jalan dibetonisasi secara manual. Sebab, sambungnya, proses pembangunan seperti biasa, yaitu pengerasan kemudian pemasangan papan cor pembatas. Selanjutnya, warga merasa heran setelah mengetahui pengecoran dilakukan secara manual atau menggunakan mesin aduk acian, yang biasa dipakai oleh tukang untuk membangun rumah-rumah. “Setelah turun alat cor manual, kami langsung memberhentikan pengerjaan. Kemudian, nyopotin papan cor pembatas,” ujarnya. Ia menyebutkan, jalanan ini merupakan salah satu jalan yang rusak parah walaupun berada di pusat berkembang wilayah Kecamatan Sepatan. Jadi, pihaknya menginginkan jalanan dibangun dengan kualitas yang baik. “Karena ini udah terlanjur beli bahan dan dikerjakan secara manual. Maka, masyarakat menerima dengan catatan pengawasan yang benar-benar transparan,” mintanya. Sementara itu, Kepala Desa Karet Bambang Herman Susilo mengatakan, pihaknya mengakui kurang maksimal dalam menyosialisasikan pembangunan betonisasi jalan di Kampung Lebak RT 03/02, Desa Karet, yang dilakukan secara manual. “Warga belum tahu kalau proyek pembangunan jalan betonisasi menggunakan anggaran pendapatan belanja desa (APBDesa) tahun 2018 ini, harus dilakukakan secara manual mengacu pada program padat karya tunai (PKT), yang diharuskan menyerap tenaga lokal,” kata Bambang, di ruang kerjanya. Setelah melakukan musyawarah dengan masyarakat, akhirnya warga menerima pembangunan dilanjutkan. Bahkan masyarakat akan membantu dalam pelaksanaan pembangunan dan pengawasan agar kualitas pengecoran secara manual bisa setara dengan readymix. “Semoga pembangunan jalan yang menggunakan anggaran Rp158 juta, bisa bermanfaat untuk warga,” harapnya. (mg-2/mas)
Sumber: