Nyoblos Dulu, Baru Liburan

Nyoblos Dulu, Baru Liburan

KOTA TANGERANG-Besok, Rabu (27/6) warga Kota dan Kabupaten Tangerang akan membuat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, mereka akan memilih pasangan calon (paslon) kepala daerah tunggal. Warga Kota Tangerang dihadapkan pada paslon Walikota dan Wakil Walikota Arief R Wismansyah-Sachrudin. Sedangkan di Kabupaten Tangerang ada calon Bupati dan Wakil Bupati A. Zaki Iskandar dan Mad Romli. Warga diberi pilihan, mencoblos foto paslon atau kotak kosong. Agar partisipasi pemilih besar, pemerintah menetapkan Rabu besok adalah hari libur nasional. Komisioner KPU Kota Tangerang Banani Bahrul menegaskan, telah melakukan sosialiasi selama berbulan-bulan ke pelbagai elemen masyarakat. Mengajak warga datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menentukan pilihannya. Hari pencoblosan besok, ditetapkan sebagai hari libur, agar warga yang bekerja di instansi pemerintahan dan swasta bisa leluasa ke TPS tanpa harus dibebani dengan ruwetnya perizinan dari atasannya. “Persiapan logistik dan sarana pendukung di TPS sudah siap semua. Kami mengajak warga untuk datang ke TPS. Nyoblos dulu baru liburan,” kata Bahrul kepada Tangerang Ekspres. Ia menegaskan, KPU Kota Tangerang mendapat target jumlah partisipasi pemilih sebesar 78 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) Kota Tangerang yang mencapai 1 juta lebih. KPU Kabupaten Tangerang juga sudah melakukan berbagai cara untuk menarik partisipasi pemilih pada pemungutan suara 27 Juni besok. Sebab, hasil pilkada menentukan pembangunan daerah lima tahun ke depan. “Mengabaikan hak pilih pada Pilkada atau Pemilu, menyebabkan dampak negatif bagi pembangunan Kabupaten Tangerang untuk lima tahun ke depan,” kata Ahmad Subagja, Komisioner KPU Kabupaten Tangerang, Senin (25/6). Ia menjelaskan, paling tidak terdapat beberapa dampak negatif dari mengabaikan hak pilih dalam pilkada, khususnya jika penduduk yang berpartisipasi dalam pilkada rendah. Salah satunya, program pembangunan yang disiapkan bupati terpilih berpotensi tidak didukung oleh mayoritas penduduk. Oleh sebab itu, potensi gagalnya pencapian tujuan pembangunan mejadi cukup besar, dan ini sangat berbahaya bagi suatu daerah yang umur demokrasinya masih muda. “Yang pasti kita sebagai penyelenggara pemilu, tidak happy dengan banyaknya golput pada pilkada nanti. Kami berharap masyarakat bisa cerdas,” tuturnya. KPU Kabupaten Tangerang menargetkan 77 persen partisipasi dalam Pilkada Kabupaten Tangerang 2018. “Untuk Pilbup 2018 ini, kami menargetkan 77 persen,” ucapnya. Sementara itu, Pj Bupati Tangerang Komarudin mengatakan, masyarakat Kabupaten Tangerang harus aktif dan terlibat dalam pilkada dengan menggunakan hak pilihnya. “Masyarakat harus terlibat aktif menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin untuk daerah ini ke depan,” tuturnya. Dari Kota Serang, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Vera Nurlaila Jaman-Nurhasan, Ratu Ria Maryana menyatakan, jika ada warga yang lebih memilih golput (golongan putih) atau tidak menggunakan hak suaranya pada pilkada, warga tersebut sama saja dengan tidak ikut berpartisipasi dalam membangun Kota Serang. Karena setiap calon memiliki visi-misi dalam membangun Kota Serang. Dan tentunya itu harus didukung oleh warganya lewat datang ke TPS. “Kami minta di momen yang penting ini, warga Kota Serang agar bisa menggunakan hak suaranya, jangan golput karena golput itu selain merugikan diri sendiri, merugikan semua pihak,” katanya. Ria yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kota Serang ini mengaku, selalu mengimbau dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di setiap kali acara sosialisasi dan kampanye. Namun, pihaknya memperkirakan pada pilkada Kota Serang kali ini tingkat partisipasi pemilih akan menurun dibandingkan pilgub, karena sebagian warga masih mudik belum kembali ke Kota Serang. “Kalau melihat di lapangan, sepertinya menurun tingkat partisipasinya karena sebagian masih pada libur,” katanya, seraya menyebutkan target perolehan paslon Vera-Nurhasan 65-70 persen. Sementara Ketua Tim Pemenangan Paslon Syamsul Hidayat-Rohman, Samsul Bahri, menyatakan golput adalah bukan sebuah pilihan. Pilkada adalah sarana masyarakat untuk menyalurkan hak politiknya demi kepentingan masyarakat. “Kami selalu mensosialisasikan terkait dengan hak politik ini kepada masyarakat, tentang pentingnya membangun kepemimpinan yang baik, benar serta bersih dari segala bentuk penyimpangan agar masyarakat tidak bersikap skeptis terhadap kepemimpinan, dan kita harus membangun sikap optimistis dalam upaya melakukan perubahan dalam segala lini kehidupan," katanya. Ketua Tim Pemenangan Paslon Syafrudin-Subadri Usuludin, Iyos Rosadi berpendapat, target KPU atas partisipasi masyarakat tidak akan tercapai 70 persen jika melihat kondisi di lapangan saat ini. Tapi, menurutnya, jika warga melakukan golput itu tidak baik karena merugikan semuanya. “Kita selama ini juga membantu KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih, lewat sosialisasi mendatangi tokoh masyarakat, agama dan pemuda,” katanya. Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin berharap pada pecoblosan nanti tingkat partisipasi pemilih bisa mencapai sesuai target 70 persen. Pihaknya optimis target itu bisa tercapai. Karena menurutnya, ada beberapa indikator untuk Kota Serang. Pertama calon lebih dari satu yakni ada tiga paslon, dimana ini bisa memberikan gairah masyarakat dalam memilih salah satu paslon yang terbaik. Kedua, pihaknya memastikan pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah terintegrasi dan sudah sampai kepada warga yang sudah memiliki hak pilih. "Formulir C6 ini terintegrasi dengan DPT," katanya. (mg-11/and/ang/rud/bha)

Sumber: