Robot OB, Bisa Ngepel dan Bersihkan Kaca
SERPONG-Animo warga Kota Tangsel dalam berinovasi cukup tinggi. Hal ini terlihat dari, gelaran lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar DPMP3AKB. Menariknya, di acara ini ada salah satu peserta yang memamerkan robot office boy (OB) yang mampu mengepel lantai atau ngepel hingga membersihkan kaca. Robot OB ini, dibuat Ilham Defra Nugraha mahasiswa Universitas Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong. Bersama rekannya, mahasiswa jurusan teknik mesin ini, membuat robot OB dengan nama sweep bot. Robot berbasis mikrokontroler ini, dikombinasikan oleh kecerdasan motorik. “Saat ini jasa pembersih rumah lumayan mahal dan susah ketimbang menggunakan teknologi, makanya kita ciptakan alat ini,” ucapnya pada acara lomba inovasi teknologi tepat guna kelima (19/4) di Teraskota, BSD, Tangsel. Robot ini, digerakkan dengan tenaga baterai biasa. Untuk mengoperasikan robot ini, pemilik cukup menyalakan tombol on/off di bagian belakang robot. Jika untuk membersihkan lantai dari air, robot berbentuk mobil ini akan berjalan sesuai dengan sensor mencari titik air. Begitu juga jika akan difungsikan untuk membersihkan kotoran lain.Robot yang menggunakan dua buah sensor ultrasonic di bagian depan ini mampu membaca objek hingga jarak sejauh 20-25 cm. “Bisa langsung belok kalo ada objek penghalang seperti pintu dan tembok. Ke depan akan menambah jumlah sensor agar dapat bekerja lebih baik dan maksimal lagi,” tutupnya. Tak mau kalah, Dafiq Noor Muhammad, pelajar SMA Adzkia Islamic School, Ciputat, Tangsel membuat terobosan untuk mempermudah pengguna yang kesulitan sumber listrik. “Sekarang ini jamannya gadget, kekurangan baterai dan sulitnya sumber listrik membuat kita berinovasi dengan alat ini,” tuturnya. Utility bag digadang bisa mencharge alat elektronik dengan besaran 220 volt. Dengan menggunakan aki motor yang di modifikasi dengan mengubah arus AC menjadi DC. Pengguna dapat membawa sumber listrik sendiri kemanapun. Utility bag dapat dicharge kembali dengan beberapa cara seperti langsung dicolok ke sumber listrik, menggunakan panel surya yang terdapat pada bagian depan tas, menggunakan generator engkel, hingga dicharge di mobil. Dengan berat 3 kilogram dan besaran arus sebesar 10 amphere hanya perlu waktu satu jam untuk mencharge ponsel android. “Tas ini memang berat karena di dalamnya ada aki, casan aki, inverter pengubah arus, dan kabel lainnya. Kami akan coba untuk meringankan piranti ini ke depannya,” tutup Dafiq. Ditemui pada acara yang sama, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Bencana (DPMP3AKB), Khairati mengatakan, acara ini menjadi ajang untuk masyarakat Tangsel baik itu pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk dapat menginformasikan dan mengembangkan teknologi tepat guna. “Kreativitas peserta kali ini sangat luar biasa, ada inovasi baru dari masing-masing lapisan masyarakat. Gak usah yang canggih yang penting bisa menolong dari segi kegunaan dan kesejahteraan masyarakat. Dan saya berharap teknologi yang tepat dapat bekerjasama dengan UKM terkait,” tutupnya. Lomba inovasi teknologi tepat guna kelima berlangsung di Teras Kota, BSD, Tangsel selama 2 hari (19-20 April 2017), diikuti oleh 28 peserta tingkat pelajar sekolah dan mahasiswa se-Tangsel. Pemenang tahap ini nantinya akan dikirim ke tingkat provinsi hingga tingkat nasional. (mg-01/esa)
Sumber: