Rp155 M Untuk Tambah Lahan Fasos-Fasum
CIPUTAT-Pemkot Tangsel menyiapkan anggaran sebesar Rp155 miliar untuk membebaskan sejumlah lahan. Lahan tersebut, nantinya akan digunakan sebagai fasilitas sosial dan fasilitas umum (Fasos-fasum) di tiga kecamatan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel Teddy Meiyadi mengatakan, dalam APBD tahun ini Pemkot Tangsel sudah menganggarakan sebesar Rp155 miliar untuk pembebasan tanah di beberapa kecamatan. “Pertama memang anggaran ini sudah ada di pagu. Sebenarnya juga sudah direncanakan sejak tahun kemarin. Namun, enggak selesai karena berbagai kendala. Makanya diteruskan tahun ini," kata Teddy saat ditemui di Puspemkot Tangsel, Selasa (6/6). Adapun beberapa lahan yang akan dibebaskan tahun ini, kata Teddy, berada di Kecamatan Serpong, Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Pamulang. Namun, sampai saat ini semuanya masih dalam proses, yakni berkomunikasi dengan pemilik tanah. “Di tiga kecamatan itu, satu adalah pembabasan lahan di Cipeucang. Seperti yang kita tahu TPA Cipeucang sudah tidaK mampu lagu menampung sampah lebih banyak. Sementara belum ada teknologi yang mampu menanggulangi masalah ini. Karena itu kami berupaya membebaskan lahan seluas satu hektare di Cipeucang," ujar Teddy. Sementara itu, Sekertaris Disperkimta Kota Tangsel, Mukodas Syuhada menambahkan, selain di Cipeucang lahan lain yang akan dibebaskan oleh Disperkimta adalah lahan serbaguna di sekitar lapangan sepakbola Pamulang. Nantinya tempat ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk berolahraga. “Kami saat ini juga sedang berupaya membeaskan lahan di Depan Puspemkot Tangsel. Rencananya nanti akan dijadikan taman Kota Tangsel,” terang Mukodas. Menurutnya, sampai saat ini hambatan yang kerap terjadi saat pembebasan lahan yaitu tidak adanya kecocokan harga di antara penawaran yang teredia dengan masyarakat. Tentunya, lanjut Mukodas, hal ini akan menambah waktu pembebasan. “Hal ini lah yang masih menjadi kendala kami dalam melakukan pembebasan lahan. Selain itu, karena ini juga yang menjadikan pembangunan fasos dan fasum membutuhkan waktu lama,” pungkasnya. (mg-7/esa)
Sumber: