Warga Poris Korban Bom Surabaya

Warga Poris Korban Bom Surabaya

TANGERANG – Salah seorang warga Kota Tangerang ikut menjadi korban bom Surabaya, Minggu (13/5) pagi.  Dia adalah Lim Gwat Ni (56), warga Jalan Melati 1 RT 06/06, Perumahan Poris Indah, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh. Suami korban, Aan Reza menjelaskan, istrinya menjadi salah satu korban bom saat beribadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya. Ia menceritakan kepergian istrinya ke Surabaya untuk bekerja bersama kedua temannya. "Sudah seminggu di Surabaya, dia bantu temannya di sana untuk membuka pameran batik, sudah sekitar lima bulan dia bekerja. Memang cukup sering ke luar kota ikut pameran di mana-mana," ujar Aan saat ditemui di kediamannya, Senin (15/5). Pria yang juga Ketua RT setempat menuturkan, pasca ramai pemberitaan di media massa, ia dan anak-anaknya memantau informasi melalui televisi. "Kita selalu informasi dari TV, semua keluarga khawatir. Sejak kejadian itu, dari sore handphone istri saya nggak aktif. Saya mengingatkan kepada anak saya agar nanti saja ke Surabaya tunggu info yang jelas. Tetapi anak-anak sudah panik dan langsung ke Surabaya," ucapnya. Saat di Surabaya, kata dia, anaknya mencari informasi dan mendatangi tempat para korban bom Surabaya. "Ternyata benar, ketika dicek KTP-nya benar itu istri saya," ucapnya lirih. Kini jenazah Lim Gwat Ni masih dalam proses pemeriksaan di Surabaya. "Jasadnya sudah ditemukan, masih dalam pemeriksaan. Anak saya bilang akses keluar masuk di sana susah," tuturnya. Pria tiga anak ini mengatakan, Lim Gwat Ni merupakan sosok yang religius. Istrinya seringkali ikut perkumpulan ibadah bersama teman-temannya. "Kami inginnnya kalau bisa ya disemayamkan di sini, tetapi ini kan masih dalam pemeriksaan," imbuhnya. Selain itu, Aan mengungkapkan ada yang berbeda saat istrinya akan pamit berangkat ke Surabaya. Menurutnya, ucapan istrinya janggal. "Biasanya kalau pamit pergi, ia bilang pamit mau ada pameran. Tetapi kemarin pas pergi, dia bilang akan lama di Surabaya," pungkasnya. Diketahui, tiga gereja yang menjadi sasaran teroris di Surabaya pada Minggu, (13/5) yakni, Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno. Teror juga berlanjut di Sidoarjo dan terakhir Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5). Sampai saat ini, seluruh wilayah di Indonesia berstatus siaga satu.(mg-05)

Sumber: