Pengawas Ketenagakerjaan Lemah, Puluhan Buruh Demo Disnaker
TANGERANG- Puluhan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) berunjuk rasa di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang, Senin (14/5). Mereka memprotes kinerja pengawas ketenagakerjaan yang lemah mengawasi perusahaan di Tangerang. Pasalnya, banyak buruh yang di-PHK secara sepihak. Total 80 buruh tampak kompak mengenakan pakaian berwarna merah dan mulai berorasi di kawasan kantor Disnaker sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka berorasi dan menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka sembari meneriakan yel-yel 'buruh bersatu, tak bisa dikalahkan'. Koordinator Aksi KASBI Banten, Maman Nuriman mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Disnaker yang dianggap lemah dalam pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Tangerang. Sebab, tiga perusahaan terkemuka di Tangerang telah melakukan PHK kepada puluhan buruh. "61 buruh dari anggota kami telah di-PHK dari tiga pabrik di Tangerang. Mereka sudah tercatat sebagai karyawan. Namun, perusahaan mem-PHK nya dengan alasan bahwa anggota kami statusnya tenaga harian lepas. Yang kontrak juga di-PHK secara sepihak," ujar Maman. Menurut Maman, total sebanyak 61 buruh yang telah di-PHK oleh tiga perusahaan industri di Tangerang tersebut. Hampir seluruhnya yang di-PHK merupakan pengurus serikat buruh. Oleh karenanya, ia menduga pihak perusahaan melakukan union busting atau pemberangusan serikat buruh. "Ada indikasi unsur pemberangusan serikat. Ketika organisasi serikat dibentuk tapi para perusahaan ini mem-PHK karyawannya. Yang di-PHK ini sebagian besar pengurus serikat buruh," tuturnya. Oleh karenanya, para buruh menuntut tenaga pengawas ketenagakerjaan untuk lebih memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mencoba melakukan union busting. Selain itu para buruh juga menyampaikan aspirasinya terhadap kesejahteraan buruh baik di Kota maupun Kabupaten Tangerang. "Pengawas harus bertindak tegas terhadap apa yang menjadi keinginan kami. Yang lebih ironis lagi bahwa ketiga perusahaan tadi tidak menjalankan hak normatif bagi pekerjanya. Upah masih dibawah standar, K3 tidak berjalan, dan cuti serta hak normatif lainnya. Maka dari itu kami mengadukan kepada dinas. Janganlah berpihak pada pengusaha saja, kami buruh yang kerja setiap harinya untuk makan anak-istri," papar Maman. Apabila pengawasan tidak juga diperketat dan tuntutan buruh tidak diindahkan, Maka, KASBI akan menggelar aksi demonstrasi lanjutan dan akan terus mengawal kasus ini hingga ke Kementerian Tenaga Kerja. "Kami akan melakukan pengawalan yang lebih ketat kepada pengawas. Apabila pengawas tidak bekerja dan tidak mendengarkan tuntutan kami, maka kami akan mengerahkan massa yang lebih besar dan membawa kasus ini ke kementerian," tandasnya. (mg-05)
Sumber: